Network
POSJAKUT—Direktur Utama Purum BULOG Budi Waseso mengungkapkan pihaknya segera merampungkan pembangunan 13 Modern Rice Milling Plant/MRMP (pabrik pengolahan dan penggilingan padi modern) di seluruh Indonesia.
Menurut Dirut Bulog Budi Waseso, keberadaan MRMP ini untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan sekaligus untuk menjaga stabilitas harga beras sebagai penugasan yang diberikan pemerintah kepasa Perum BULOG.
Budi menjelaskan sejauh ini Perum BULOG sudah membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern ke 10 di daerah-daerah sentra produksi padi Indonesia yang salah satunya berlokasi di Kabupaten Kendal - Jawa Tengah.
Baca Juga: Pastikan Daging Impor Aman, Tim BUlOG Lakukan Inspeksi Langsung ke RPH India
"Kalau 13 MRMP ini selesai, BULOG akan menjadi "King of Rice" atau Raja Perberasan nasional,” kata mantan Kabareskrim Polri ini usai mengunjungi MRMP di Kendal Jawa Tengah, Jumat 22 Juli 2022.
Budi Waseso mengatakan pembangunan infrastruktur MRMP ini bertujuan untuk membantu petani dalam menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern.
Teklogogi modern ini terdiri dari mesin pengering (dryer) berkapasitas 120 ton, kemudian unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras berkapasitas 6.000 ton per 6 jam dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).
Baca Juga: Food Station Tjipinang dan Bulog DKI Jamin Stok Beras Jelang Idul Fitri 2022 Lebih dari Mencukupi
Selain itu setiap MRMP dilengkapi dengan SILO yang mampu menyimpan 2000 tok gabah. Keberadaan SILO ini kata Dirut BULOG disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah, untuk MRMP Kendal disiapkan 3 unit SILO.
Progres investasi proyek MRMP di Kendal, Sragen dan Subang telah rampung 100 persen dan siap digunakan untuk kegiatan operasi infrastruktur pengolahan untuk manufaktur perberasan Perum BULOG.
MRMP Kendal sendiri sudah mulai beroperasi sejak awal Juli 2022 lalu. Dengan penguatan infrastruktur ini BULOG diharapkan menjadi BUMN Pangan yang dapat menjalankan penugasan pemerintah dengan baik.
Baca Juga: BULOG Pastikan Daging yang Diimpor dari India Halal dan Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Seperti diketahui ratusan gudang BULOG yang ada selama ini merupakan gudang konvensional yang hanya digunakan untuk menyimpang gabah maupun beras. Penyimpanan konvensional ini punya keterbatasan waktu, karena semakin lama disimpan mutunya akan turun.
Dengan MRMP petani tak perlu lagi menjual gabah kering giling yang membutuhkan waktu dan biaya lagi oleh petani. Dengan pabrik pengolahan modern, petani sudah dapat menjual gabah kering panen langsung ke Perum BULOG.
Gabah kering panen yang dibeli dari petani di MRMP dimasukkan ke dalam dryer untuk dikeringkan. Kalau tak ada permintaan gabah yang sudah dikeringkan itu dapat disimpan dalam SILO untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Dikelola Para Marbot, Perum BULOG Pelopori Buka Rumah Pangan Kita (RPK) di 30 Masjid Jakarta
Baru pada saat dibutuhkan, pabrik pengolahan beras modern ini bisa langsung mengolah gabahnya menjadi beras premium dalam bentuk kemasan seperti yang banyak dijual di pasaran.
Di MRMP tidak ada yang terbuang karena untuk memanaskan mesih pengering (dryer) menggunakan sekam. Abu yang dihasilkan dari sekam dibuat pupuk kompos yang nanti disalurkan ke petani.
Kemudian beras yang pecah-pecah (meniran) diolah menjadi tepung beras, bahkan bekatulnya pun masih bisa diolah menjadi tepung kue. Dengan begitu keberadaan MRMP memberi nilai tambah bagi BULOG hingga harga beras bisa ditekan lebih rendah. ***
Artikel Rekomendasi