Khawatir Penyebaran PMK, Tempat Karantina Sapi di Pondok Ranggon Jakarta Timur Ditutup Sementara

- 10 Juni 2022, 11:30 WIB
Penutupan sementara ini atas permintaan dari warga pemilik sapi perah, karena khawatir sapi perah milik mereka tertular PMK
Penutupan sementara ini atas permintaan dari warga pemilik sapi perah, karena khawatir sapi perah milik mereka tertular PMK /maghfur/ant

 

POSJAKUT -- Kepala Unit Pelayanan Teknis Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak (UPT Pusyankeswannak) Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Renova Ida Siahaan mengungkapakan untuk sementara dilakukan penutupan terhadap tempat karantina hewan di pondok Ranggon.

Menuraut Kepala UPT Pusyankeswannak Dinas KPKP  DKI, Renova Ida Siahaan penutupan penutupan lokasi karantinan hewan di kecamatan Cipayung Jakarta Timur itu atas permintaan warga yang banyak memelihara sapi perah di sekitar lokasi. 

Alasannya kata para pemilik ternak sapi perah, tahun ini mereka sepakat tak mendatangkan sapi-sapi dari daerah untuk dijadikan hewan kurban. Kesepakatan mereka karena khawatir akan penyebaran pmk dki pondok Ranggon.

Baca Juga: Dinas KPKP DKI Keluarkan Aturan Soal Masuknya Hewan Kurban ke Jakarta. Begini Ketentuan Lengkapnya

“Penutupan ini atas permintaan dari warga pemilik sapi perah, karena khawatir sapi perah milik mereka tertular PMK,” kata Renova, Jumat 10 juni 2022.

Menurut Renova, setiap tahun, biasanya para petani sapi itu memasukkan sapi dari berbagai daerah ke karantina untuk dijual sebagai hewan kurban. Ini sebagai pendapatan tambahan mereka saat Idul Adha. 

Namun, untuk tahun ini mereka sepakat tidak mendatangkan sapi dari daerah masuk ke karantina tersebut. Karena memang karantina ini juga sebenarnya hanya untuk sapi perah.

Baca Juga: Sudin KPKP Jakarta Selatan Pastikan Semua Hewan di Peternakan Sapi Perah dan Potong Cikoko Bebas PMK

“Saat jelang Idul Adha biasanya di sana menampung dan menjual hewan kurban. Namun saat ini mereka tidak berani memasukkan sapi dari luar dan memiliih menutup karantina karena khawatir penyebaran PMK,” ungkap Nova

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah