Sudin LH Jakarta Utara Terus Sosialisasi Ubah Mindset Pedagang Pasar dari Pengumpul Jadi Pemilah Sampah

- 31 Mei 2022, 21:30 WIB
/

POSJAKUT – Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit mengungkapkan pihaknya terus mendorong kolaborasi dalam pengolahan sampah warga di sejumlah pasar untuk mengurangi volume pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang Bekasi.

Menurut Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit, pihaknya mendukung penuh Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 102 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah di Kawasan dan Perusahaan yang kemudian diimplementasikan ke setiap pasar rakyat di wilayah Jakarta Utara.

Alasannya kata Abdul Khalit, pasar merupakan penyumbang sampah DKI terbanyak kedua setelah rumah tangga untuk dibuang ke TPST Bantar Gebang yang 480 ton sehari. Sosialisasi pun terus digencarkan sebagai langkah awal komitmen untuk mengimplementasikan Pemprov DKI dalam penanggulangan sampah.

Baca Juga: Perlu 1.950 Truk Compactor untuk Angkut Sampah yang Diproduksi Warga Jakarta Setiap Sehari  

"Ini karena pasar rakyat adalah penyumbang sampah terbesar kedua dari Provinsi DKI Jakarta di TPST Bantar Gebang, setelah rumah tangga, yakni seberat 480 ton per hari," kata Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit di Jakarta, Selasa 31 Mei 2022.

Abdul Khalit menjelaskan, pasar rakyat di Jakarta Utara merupakan bagian dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah naungan Perumda Pasar Jaya. Mereka harus menjadi contoh terdepan dalam hal kebersihan.

Baca Juga: Gandeng Kaktus App, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Luncurkan Digitalisasi Pengolahan Sampah

Dikutip dari Antaram Kasudin Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara Achmad Hariadi menjelaskan sosialisasi juga perlu digencarkan untuk mendiskusikan pola pengelolaan sampah baik pembentukan tim, sarana dan prasarana, hingga tempat pada setiap pasar rakyat.

Pola pengelolaan sampah yang diterapkan berupa gerakan kolaborasi bersama pegiat lingkungan hidup seperti pegiat maggot (larva lalat), penggiat pakan ternak, serta pegiat biodigester (alat yang digunakan untuk mengubah limbah organik menjadi biogas).

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Lakukan Gerebek Sampah di Lokasi Penampungan Tanggul NCICD

Hariadi mengatakan sampah organik akan dikumpulkan dan akan diangkut untuk dapat dimanfaatkan para pegiat lingkungan hidup. Pihaknya juga akan menjalin koordinasi dengan Perumda Pasar Jaya untuk menyediakan kantong pilah sampah ramah lingkungan berjenis organik dan anorganik pada setiap kios.

Sampah yang telah dipilah itu akan diangkut tim pada suatu tempat yang dipilih nanti, hingga dapat dimanfaatkan oleh para pegiat lingkungan hidup untuk dikelola lebih lanjut. Kantong itu menjadi tempat memilah sampah organik dan anorganik supaya tidak bercecer.

Baca Juga: Pengangkutan Sampah di Perumahan Kota Bekasi Sempat Terhenti, Ternyata Ini Penyebabnya!

Menurut Hariadi,  sampah organik akan dimanfaatkan pegiat lingkungan hidup. Sampah anorganik yang bernilai jual akan masuk ke bank sampah, sedangkan sampah anorganik yang tidak bernilai jual akan masuk ke dalam gerakan sedekah sampah.

Sementara itu, Manajer Area 14 Perumda Pasar Jaya Febri Rozaldi optimistis terhadap implementasi pengelolaan sampah pada 23 pasar rakyat di Jakarta Utara. Implementasi itu harus dimulai dengan mengubah budaya setiap pemilik kios pasar rakyat dari budaya mengumpulkan sampah menjadi memilah sampah.

Febri optimis ini bisa dijalankan dengan memulainya dengan edukasi sehingga bisa merubah budaya pemilik kios dari budaya mengumpulkan sampah menjadi memilah sampah.***

 

 

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini