RENUNGAN: Bila Ingin Menangis, Kami Meminta Imam Syafi'i Mengaji.

- 27 Mei 2022, 09:05 WIB
Renungan: Bila kami ngin menangis./Foto: Ilustrasi membaca Al-Qur'an /pixabay/mucahityildiz
Renungan: Bila kami ngin menangis./Foto: Ilustrasi membaca Al-Qur'an /pixabay/mucahityildiz /zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com/

POSJAKUT – “Bila ingin menangis, kami mendatangi Imam Syafi’i," kata seorang sahabat.  Imam Syafi’i punya suara merdu mendayu. Sesekali laksana buluh perindu dan sesekali bagaikan denting lonceng. Bila ia sedang membaca Alquran, berkerumunlah orang-orang di sekitarnya sambal tersedu sedan menangis.

“Bila kami ingin menangis, maka kami mendatangi Imam Syafi’i, meminta kepadanya agar ia membaca Alquran. Dan bila semua orang sudah mendengarkan pasti menangis karena suaranya yang amat menyentuh hati itu,” kata sahabat pengagum imam Syafi’i.-

-Baca Juga: Sayyidina Ali Mengingatkan, Orang Bodoh Dikenali dengan 6 Hal, Ini Rinciannya

“Ketika aku khatam Alquran, aku selalu menghadiri majelis para ulama untuk mengikuti pengajian mereka,” ujar Imam Syafi’I menjelaskan tentang dirinya.

“Aku menghafal berbagai hadist, dan kutulis di bilah-bilah tulang yang mengakibatkan kamarku penuh dengan tulang belulang. Akhirnya kuputuskan untuk menghafal semua tulisan yang ada di tulang belulang itu.”

“Dalam waktu satu tahun penuh. Aku pun menulis syair,” aku Imam Syafi’i.

Syair yang populer ditulis Imam Syafi’i menggetarkan orang yang membaca dan mendengarnya.

-Baca Juga: JADWAL SHALAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

Begini liriknya: “Ilmu selalu bersamaku kemana pun aku pergi. Kalbulah yang menjadi gudangnya, bukan lagi peti-peti. Bila aku berada di rumah,ilmuku pun bersamaku di rumah. Bila aku di pasar, ilmuku pun di pasar pula.”-

Itulah syairnya yang selalu dikumandangkan Imam Syafi’i hingga populer karena meresap dalam hati setiap orang yang mendengarnya.***

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x