Penyebaran Virus Hepatitis Terkini, Kenali Gejalanya Berikut Ini!

- 13 Mei 2022, 16:00 WIB
Kasus hepatitis akut misterius menyebabkan kerusakan permanen pada hati penderita./pikiran-rakyat.com
Kasus hepatitis akut misterius menyebabkan kerusakan permanen pada hati penderita./pikiran-rakyat.com /

Kemudian ada, ada perubahan warna urine menjadi lebih pekat dan cokelat seperti teh hingga penurunan kesadaran.

Perubahan warna feses atau tinja yang menjadi lebih pucat atau putih keabu-abuan, kata dia, juga termasuk gejala bila hepatitis memberat.

Warna0 feses yang dianggap normal yakni kuning cerah, kuning kecokelatan, kuning kehijauan, kuning oranye.

Annisa menuturkan, hepatitis merupakan peradangan pada hati sehingga menimbulkan kerusakan sel-sel hati yang berfungsi untuk metabolisme tubuh, detoks racun dan lainnya.

Baca Juga: BTS Kembali Jadi Sorotan! Kali ini di Drakor Going to You at a Speed of 493km

"Setelah sel hati rusak, nanti bisa berakibat paling berat adalah sel hatinya tidak bisa berfungsi lagi dan tidak kembali ke normal, yang disebut hepatitis akut berat," tutur dia.

Berbicara penyebab, umumnya hepatitis disebabkan virus hepatitis A, B, C, D hingga E, kemudian obat-obatan tertentu dan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peradangan hati.

Hepatitis akut dan berat beberapa waktu terakhir dilaporkan dialami anak-anak di beberapa negara termasuk Inggris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat dan Indonesia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebab masalah kesehatan belum diketahui secara pasti karena virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut belum terdeteksi pada pasien.

Baca Juga: Katy Perry Isi Suara Melody, Penyanyi Pemalu di Film Musikal Jeremy Zag

Salah satu hipotesis utama WHO yakni adenovirus atau sekelompok virus umum yang menyebar pada orang-orang dan menyebabkan gejala pernapasan, muntah, dan diare pada anak-anak.

Namun, faktor-faktor seperti peningkatan kerentanan di kalangan anak kecil setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi covid-19, koinfeksi SARS-CoV-2 saat ini masih diselidiki lebih lanjut oleh WHO.

Annisa menyarankan orang tua yang menemukan satu atau lebih gejala awal hepatitis pada anak segera membawanya ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan.

Baca Juga: Jun Jong-seo Kolaborasi dengan Sang Pacar Besut Film Ballerina Tayang di Netflix

"Sekarang ini karena sedang ada Kejadian Luar Biasa (KLB), orang tua yang menemukan anaknya satu atau lebih gejala langsung ke faskes untuk mendapatkan penanganan lanjut karena bila sudah masuk fase lanjut kadang-kadang lebih susah diobati dan sulit kembali sehat (pasien)," kata dia.

Terkait tatalaksana, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan sesuai gejala untuk melindungi hati pasien.

Kemudian, bila ditemukan ada virus spesifik maka pemberian antivirus spesifik juga bisa dilakukan.***

Halaman:

Editor: Fenty Ruchyat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x