POSJAKUT – Beberapa hari terakhir publik dikhawatirkan dengan penyebaran virus penyebab penyakit hepatitis yang menyerang anak-anak.
Penyakit yang telah memakan korban meninggal itu menghantui masyarakat ditengah ancaman pandemi covid-19 yang belum hilang benar.
Kementerian Kesehatan sendiri masih menginvestigasi sumber penyakit ini.
Menurut Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp. A, publik wajib mengetahui gejala awal penyakit ini.
Baca Juga: Dalam Tiga Hari Terakhir Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah, Hari Ini Jadi 782 Orang Dirawat
Kata dia, gejala hepatitis biasanya menyangkut masalah di saluran cerna seperti nyeri perut, mual, muntah, demam hingga diare.
Diare ditandai frekuensi buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan konsistensi lebih cair daripada biasanya.
Feses atau tinja bisa hanya berupa air saja atau air dengan ampas.
"Pada anak kecil (bayi-bayi di bawah usia enam bulan) biasanya frekuensi BAB-nya cukup sering tetapi lihat perubahan konsistensinya. Mungkin awalnya ampas kemudian berubah menjadi air. Tetapi kalau rata-rata satu tahun, biasanya kalau frekuensinya sudah lebih dari tiga kali atau lebih dalam sehari sudah disebut diare," ujar Annisa dalam siaran Instagram Live yang dilansir Antara.
Baca Juga: That That jadi Lagu Utama PSY, Tenar di Sejumlah Layanan Streaming, Ada Peran Suga BTS, Cek yuk!
Kemudian, apabila gejala-gejala awal tidak segera mendapatkan penanganan, maka bisa memberat yang ditandai mata atau kuning terlihat kuning.
Artikel Rekomendasi