Puasa Adalah Fitrah Manusia
“seperti diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian…” (QS Al-Baqarah [2]:183).
AYAT ini menggambarkan bahwa semua manusia sepanjang sejarah diwajibkan berpuasa. Ini menunjukkan bahwa di antara tabiat manusia adalah berpuasa. Yang tidak berpuasa, bukan manusia.
Dalam puasa ada ikhtiar mengendalikan nafsu. Suatu pelajaran bahwa hakikat manusia harus berjuang mengendalikan nafsunya. Semakin seseorang berhasil mengendalikan nafsunya, semakin mumpuni fitrah kemanusiaannya.
Sebaliknya, semakin seseorang tunduk kepada hawa nafsunya, semakin berkuasa hasrat kebinatangannya. Subhanallah, sungguh sangat mulia hamba-hamba Allah SWT. Ia dijaga agar sampai keluar dari fitrah kemanusiaannya.
-Baca Juga: 'Ngabuburit' Ramadhan di Taman Sungai Kendal Rorotan Cilincing, Destinasi Favorit Warga Jakarta Utara
Jalan mengendalikan nafsu adalah jalan ke surga. Allah SWT berfirman;
“Ada pun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggalnya (QS An-Naziat [179]:40-41).
Maka siapa pun yang mau masuk surge, hendaklah bersungguh-sungguh mengendalikanhawa nafsunya. Sebab, dengan mengendalikan hawa nafsu, setan akan terbelenggu dan tidak bisa beroperasi.
Artikel Rekomendasi