RENUNGAN: Suatu Kebijaksanaan

- 25 Maret 2022, 08:05 WIB
Illustrasi ka'bah di eral awal-awalnya.
Illustrasi ka'bah di eral awal-awalnya. /nuonline/


POSJAKUT – Pada waktu pasukan kaum muslimin datang untuk menaklukkan kota Mekkah, orang-orang Quraisy ketakutan.
Nabi beserta para sahabat dan prajuritnya memasuki kota suci itu dengan damai. Tapi toh orang-orang Quraisy yang musyrik itu tak berani memperlihatkan batang hidungnya.

Manusia yang paling terpukul dalam kejadian ini ialah Abu Sofyan, pimpinan kaum kafir dan bangsawan terhormat yang berkuasa di Mekkah.

Ia yang biasa disanjung oleh rakyatnya tak bisa berbuat apa-apa, dan tak berani keluar rumah.

Namun Nabi SAW sangat bijaksana. Manakala Rasul bersama kaum muslimin melangkah ke Masjidil Haram untuk meruntuhkan berhala-berhala di Ka’bah, ia berseru pada seluruh penduduk Mekkah:

-Baca Juga: TAUSYIAH : Hidup Bagaikan Hewan Ternak

“Barang siapa masuk ke Masjidil Haram akan dilindungi. Begitu pula, barang siapa masuk ke rumah Abu Sofyan juga akan dilindungi.”

Betapa bangganya Abu Sofyan mendengar seruan Nabi itu. Ia merasa rumahnya disamakan dengan Masjidil Haram. Karena itu ia tak merasa kehilangan muka di hadapan rakyatnya.

Akibatnya, putra Abu Sofyan bernama Muawiyah masuk Islam seketika. Sedang Abu Sofyan bersama istrinya berkata pada Nabi:
“Berilah saya waktu seminggu untuk berfikir.”

Pada saat itu penduduk Quraisy sudah berduyun-duyun masuk Islam.

Nabi Muhammad SAW mendengar Abu Sofya berkata demikian,langsung menjawab: “Jangan seminggu.”

Halaman:

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini