Dr Zubairi Djoerban Sebut Deltacron Virus Tidak Terlalu Menyebar, Tidak Pula Amat Mematikan

- 18 Maret 2022, 08:45 WIB
Deltacron virus yang tidak terlalu menyebar dan tidak amat mematikan dan hanya merupakan sifat alami virus untuk tetap hidup
Deltacron virus yang tidak terlalu menyebar dan tidak amat mematikan dan hanya merupakan sifat alami virus untuk tetap hidup /maghfur/antarafoto

 

POSJAKUT – Setelah virus varian Covid-19 Omicron luntur ‘kesaktian’ nya dalam menyerang banyak warga Indonesia dan dunia, kini mucul lagi varian lainnya bernama Deltacron setelah ilmuwan mengonfirmasi keberadaaanya.

Namun virus Deltacron, menurut Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Zubairi Djoerban mengatakan varian yang mengandung elemen Delta dan Omicron (Deltacron) belum menjadi mutasi yang mengkhawatirkan. 

"Deltacron menyebar ke banyak orang lain. Namun jumlah orang dengan Deltacron tidak terlalu banyak. Belum masuk perhatian dan kekhawatiran kita," kata Zubairi Djoerban dalam keterangan Jumat 18 Maret 2022.

Baca Juga: BMKG Memberi Peringatan Dini Potensi Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir di Jakarta Timur dan Selatan

Deltacorn sendiri kata Zubairi Djoerban merupakan varian kombinasi dari Delta yang memiliki karakteristik memicu kesakitan dengan gejala berat sementara Omicron sangat mudah menular. Beda dengan Omicron yang lenyebarannya cepat tetapi tidak berbahaya. Delacron ini justru oenyebarannya tidak terlalu juga tidak berbahaya.

Kombinasi keduanya, kata Zubairi, sangat mudah menembus pertahanan imun seseorang kemudian menaikkan kegawatan gejala saat tertular.

Untungnya, kata Zubairi tidak demikian yang terjadi. Deltacron virus yang tidak terlalu menyebar dan tidak amat mematikan. Zubairi mengatakan kemunculan Daltacron merupakan sifat alami virus untuk tetap hidup dengan memanfaatkan tubuh manusia sebagai inang untuk bertahan.

Baca Juga: Biaya Dipatok Rp42 Juta, Kepastian Indonesia Memberangkatkan Haji 2022 Masih Belum Jelas

"Supaya virus itu tetap hidup, virus itu masuk ke tubuh orang, virus harus numpang di inang manusia yang dimasukkan. Karena itu, mereka bermutasi karena orang-orang sudah pada kena (tertular)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x