DKM Masjid At-Taqwa Sunter Agung Kembangkan Urban Farming Budi Daya Cabai di Atap Masjid

- 17 Maret 2022, 10:45 WIB
Urban farming budi daya cabai  dingan memanfaatkan bagian atau rootop masjid  menggunakan sistem kapiler
Urban farming budi daya cabai  dingan memanfaatkan bagian atau rootop masjid menggunakan sistem kapiler /maghfur/jktgoid

 

 

POSJAKUT –Grand design (recana besar) pertanian di Jakarta, kota ini mampu memenuhi 5 persen kebutuhan sayur dan buah pada 2030 mendatang. Karena itu semua lahan sempit di Jakarta kini mulai dimanfaatkan sebagai urban farming. 

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid At-Taqwa, RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara misalnya, juga telah mengembangkan urban farming budi daya cabai  dingan memanfaatkan bagian atap atau rooftop masjid menggunakan sistem kapiler.

Menurut Ketua RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Nurus Shobah jenis cabai yang ditanam merupakan jenis yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat, seperti jenis cabai rawit dan cabai hijau.

Baca Juga: Direktorat Tindak Pidana Syber Bareskrim Polri Selidiki Video Minta Menag Hapus 300 Ayat Alquran

Selain untuk diambil buahnya, kata Nurus Shobah pengembangan budi daya ini termasuk menjual bibit tanaman. “Bibitnya kami banderol Rp 50 ribu. Setiap pembelian akan mendapat bonus tanaman cabai yang sudah berbuah dan siap panen," kata  Nurus Shobah,  dalam keterangan Kamis 17 Maret 2022.

Selama ini kata Nurus Shobah pihak DKM mengembangkan budi daya tanaman dengan metode tanam sistem kapiler. Teknisnya, cabai ditanam dalam sebuah pot atau ember diberi nutrisi yang dialirkan menggunakan sumbu-sumbu atau kapiler-kapiler kain.

Menurut Lurah Sunter Agung, Danang Wijanarka pihaknya mendukung upaya yang dilakukan pengurus DKM Masjid At-Taqwa. Tidak hanya memberikan dampak ekonomis, urban farming yang dikembangkan pengurus DKM itu juga mendukung upaya penghijauan di wilayah Kelurahan Sunter Agung.

Baca Juga: BMKG Mempekirakan Hari Ini Selain Kepulauan Seribu Berawan ke Lima Wilahan Kota Jakarta Hujan Ringan

Danang berharap, apa yang sudah dilakukan DKM Masjid At-Taqwa ini   menginspirasi pengurus DKM lainnya dan masyarakat untuk mengembangkan urban farming dengan memanfaatkan lahan yang ada.

Pemprov DKI Jakarta sendiri memang menargetkan bisa memenuhi sendiri lima persen kebutuhan sayur dan buah pada 2030 sesuai dengan rancangan besar (grand design) pertanian di Jakarta.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati  juka urban farming ini terus dilakukan warga Jakarta, suatu ketika mampu memenuhi lima persen dari kebutuhan sayur dan buah-buahan.

Baca Juga: 31 Rumah di Jakarta Utara Masuk Dalam Program Bedah Rumah Tahap Pertama 2022 

Langkah untuk mencapai itu, kata Suharini, salah satunya adalah dengan menanami 30 persen Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta dengan tanaman hortikultura seperti buah dan sayur.

Suharini menyatakan program "grand design" pertanian perkotaan Jakarta itu direncanakan sejak tahun 2018 dan berjalan secara bertahap, hingga akhirnya diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Jakarta atas kebutuhan sayur dan buah-buahan yang selama ini dipasok dari luar Jakarta. 

Selain itu, dia juga menyebut bahwa dengan langkah ini, nantinya juga akan turut menambah produksi oksigen di Jakarta yang semakin baik. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x