Ada 38 Ribu Ton Lebih,  Stok Beras Warga Jakarta Jelang Puasa dan Idul Fitri Aman

- 15 Maret 2022, 12:15 WIB
Ketersediaan beras di PBIC mencapai 29.000 ton dan di PT FSTJ 9.000 ton, sehingga total stok mencapai 38.000 ton
Ketersediaan beras di PBIC mencapai 29.000 ton dan di PT FSTJ 9.000 ton, sehingga total stok mencapai 38.000 ton /maghfur/antarafoto

POSJAKUT -- PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) memastikan stok beras di Jakarta menjelang Ramadan dalam kondisi aman menyusul laporan stok beras di udang mencapa 38.000 ton.

Menurut Dirut Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi wiraryo, di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), ketersediaan beras mencapai 29.000 ton dan di PT FSTJ 9.000 ton, sehingga total stok mencapai 38.000 ton. 

Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, selama ini Food Station memiliki early warning system terkait ketersediaan stok beras di PIBC.  

 Baca Juga: KKP Siap Dampingi UMKM Sektor Perikatan Sampai Raih Sertifikat Good Manufacturing Practice

“Dengan stok mencapai 38.000 ton, maka bisa dikatakan kondisinya aman dan terkendali menjelang puasa dan Lebaran,” ungkap Pamrihadi, Selasa  15 Maret 2022.

Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin sempat mengecek ketersediaan beras menjelang Ramadan di PIBC, Jumat 11 Maret 2022 lalu. Kunjungan dilakukan untuk memastikan stok dan pasokan di lapangan aman.

Dalam kunjungannya, Ma’ruf mengecek harga sekaligus ketersediaan beras di beberapa toko di pasar tersebut dengan didampingi Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Direktur Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto dan Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo.

Baca Juga: BMKG Perkirakan Seluruh Jakarta Hujan Ringan Kecuali Jakarta Selatan dan Timur Disertai Angin Kencang

Baca Juga: Disdukcapil DKI Jakarta Lakukan Jemput Bola Rekam Data Kependudukan Penyandang Disabilitas dan Pelajar

“Harga tidak naik. Bahkan menurut laporan lebih murah pada saat yang sama jelang Ramadan dibanding tahun lalu. Artinya aman semua ya. Saya juga membeli beberapa macam beras, ada yang merah. Saya sendiri makan beras merah, sehat, tapi ada juga beras putih saya beli untuk dibagi-bagi," kata Wapres.

Wapres menyebut tugas pemerintah memang untuk menjaga stabilitas harga pangan. Jangan sampai harga naik sehingga memberatkan konsumen, tapi juga jangan terlalu murah karena akan merugikan produsen beras. 

Jadi ada tugas Bulog untuk menyerap itu, sehingga bisa diantisipasi jadi pada saat yang panen itu Bulog siap membeli sesuai dengan harga yang ditetapkan, itu soal beras," ungkap Wapres. ***

 

 

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah