RENUNGAN: Cita-cita Tercapai, Lalu...Mati

- 11 Maret 2022, 08:30 WIB
Illustrasi, pemuda itu lalu terkulai dalam keadaan tidak bernyawa.
Illustrasi, pemuda itu lalu terkulai dalam keadaan tidak bernyawa. /Renungan Orang Beriman, 1996/

POSJAKUT --Syeikh Ibrahim bin Adam pernah tinggal di masjid negeri Syam dalam keadaan kedinginan. Penjaga Masjid itu mengusirnya: “Keluar dan pergilah kau  dari sini, karena masjid ini akan akukunci.”

Ibrahim berkata, “Saya ingin bermalam di masjid ini.”

“Tidak bisa…,” jawab si penjaga masjid dengan ketus. “Orang yang menginap di masjid biasanya selalu mengincar tikar dan mencuri lampu,” katanya lagi.

“Jadi….aku tidakboleh menginap di sini?” Ibrahim seperti tidak percaya, ia minta ketegasan.

-Baca Juga: JADWAL SHALAT: Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

“Tidak boleh…..”

“Kecuali orang itu Syeikh Ibrahim bin Adam…” lanjut si penjaga masjid itu lagi. Si pengaja ini ternyata tidak tahu bahwa orang yang dia suruh pergi itu adalah Syeikh Ibrahim bin Adam.

“Keluarlah segera dari masjid itu,” si penjaga ini malah menghardik   Syeikh Ibrahim, mengusir dan melemparkan sandal alas kakinya sampai ke tempat wudhu.

Di tempat wuduh, dia melihat seorang pemuda tampan sedang menyalakan lampu. Waktu diucapkan salam oleh Syeikh Ibrahim pemuda itu diam saja, tidak menjawab salam tersebut.

“Hai….anak muda, kau kok sibuk benar…sampai-sampai tidak menjawab salam saya,”tegur Syeikh Ibrahim kepada anak muda itu.

“Kalau aku harus menjawab  salammu nanti aku dinilai berkhianat atas pekerjaanku,” kata si pemuda itu  setelah ia selesai menyalakan lampu.

“Adakah kamu berniat memohonkan sesuatu kepada Alla SWT?” Bertanya Ibrahim.

“Ya…saya sudah melakukannya selama dua puluh  tahun, tetapi belum pernah terkabul,” kata pemuda itu.

“Apa hajatmu berada di sini?”

“Aku mendengar khabar bahwa di sini akan ada Syeikh Ibrahim bin Adam, yang konon sangat terkenal sebagai seorang  hamba yang sangat rajin beribadah.”

“Saya berharap pada Allah SWT agar dipertemukan dengan Ibrahim bin Adam itu. Bila aku sudah bertemu dengannya, baru aku akan mati,” kata si pemuda itu lebih jauh.

-Baca Juga: TAUSYIAH : Ayam Berkokok Karena Melihat Malaikat

“Bergembiralah hai saudara, bahwa cita-citamu kini telah tercapai, orang yang kau maksud itu ada di hadapanmu sekarang,”kata Ibrahim.

“Jadi….engkaukah Syeikh Ibrahim itu?” Pemuda itu terbelalak, terkejut. Lalu ia melompat memeluk Syeikh Ibrahim.

“Tercapailah cita-citaku, maka berkenanlah oh…Tuhan…mencabut nyawaku,” kata pemuda itu, dengan nada pasrah. Ia lalu terkulai, jatuh dalam keadaan tidak bernyawa.

Si penjaga masjid yang mendengar dialog dan menyaksikan tingkah  pemuda itu menjadi terbengong-bengong. Ia lantas menghampiri Syeikh Ibrahim bin Adam, meminta maaf.***

Sumber: Buku Renungan Orang Beriman, Dihimpun oleh HRS.HADIKAMADJAJA, Yayasan Al Jumhuriyah, Jakarta, 1996.

 

Editor: Ramli Amin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah