Network
POSJAKUT – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cipayung, Dr. Ekonugroho Budhi Prasetyo mengungkapkan pada Rabu 16 Februri sekitar pukul 22.15 WIB, datang pasien berinitial M (64) tahun.
Pasien juga membawa hasil pemeriksaan swab rapid antigen yang dilakukan 5 hari sebelumnya dengan hasil negatif, namun mengeluh batuk dan sesak nafas sejak satu minggu sebelumnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, Ekonugroho dokter pun minta dilakukan pemeriksaan ulang antigen dan PCR.
Baca Juga: Masyarakat Betawi Sebagai Penduduk Asli Direkomendasikan Ikut Susun Revisi UU DKI Jakarta
Hal itu tentu dilakukan dokter yang memeriksa karena pertimbangan kondisi pasien, berusia lanjut dengan riwayat sakit batuk dan sesak nafas yang telah satu minggu, ditambah pasien mempunyai penyakit bawaan hipertensi dan asma.
“Dokter merencanakan pemeriksaan ulang dengan rapid antigen dan PCR, semata-mata agar pasien mendapat penanganan yang sesuai dengan jenis sakit dan kebutuhan pengobatannya,” kata Dr Ekonugroho seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Senin 21 Februri 2022.
Selain itu, pemeriksaan tersebut juga untuk memastikan agar tempat perawatan sesuai, mencegah pasien tidak bercampur tempat perawatan dengan pasien Covid-19.
Baca Juga: Desak Bulog Ambil Alih Urusan Kedelai, Kemendag Dinilai Mandul Kendalikan Para Importir Besar
Pada saat penjelasan dan permintaan persetujuan tertulis rencana pemeriksaan dan penempatan sementara pasien, sebelum pasti apakah pasien menderita Covid-19 atau tidak, keluarga menganggap bahwa prosedur tersebut sebagai ‘mengcovidkan’ pasien.
Artikel Rekomendasi