Dari video singkat itu, Arteria Dahlan tampak singkat mengucap pendapat yang diawali dengan kalimat sayang pada pak JA (Jaksa Agung).
Dia mengatakan ada kritik sedikit pada Jaksa Agung, dimana ada Kajati yang berbicara pada saat rapat menggunakan Bahasa Sunda.
Arteria Dahlan kemudian tegas dengan mimik muka yang menekan, meminta Jaksa Agung mengganti Kajati yang berbicara menggunakan Bahasa Sunda.
Kritik Arteria Dahlan hingga meminta Kajati diganti ini menuai reaksi dari publik dan tokoh. Satu di antaranya adalah Dedi Mulyadi.
Melalui rilisnya, Dedi Mulyadi sampai menyinggung soal suap dalam mengomentari Arteria Dahlan.
Kang Dedi sapaannya, mempertanyakan apa yang salah dari pejabat berbicara bahasa Sunda sampai harus dicopot dari jabatannya.
Anggota DPR RI ini menegaskan, penggunaan bahasa daerah dalam kegiatan rapat adalah hal wajar.
Dalam berdialog kata Kang Dedi bahasa ibu sering digunakan sebagai bentuk keakraban berbudaya pada sesama.
Sehingga, wajar jika Kajati berbicara bahasa Sunda pada sesama warga Sunda. Hal itu lanjut Dedi adalah simbol keakraban.
"Wajar saja dilakukan selama yang diajak rapat dan yang diajak diskusi itu mengerti bahasa daerah yang digunakan sebagai media dialog pada waktu itu," ujar Dedi Mulyadi.
Artikel Rekomendasi