Jumantik Harus Jadi Garda Terdepan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah

- 29 November 2021, 11:08 WIB
Pasien DBD yang dirawat di salah satu ruangan di RSUD TC Hillers, Rabu 11 Maret 2020.*
Pasien DBD yang dirawat di salah satu ruangan di RSUD TC Hillers, Rabu 11 Maret 2020.* /ANTARA/

POSJAKUT -- Demam Berdarah Dengue (DBD) tak hanya menjadi momok masyarakat. Tenaga kesehatan, dan pemerintah pun dibuat cemas karena kawasan yang semakin padat seringkali memicu timbulnya DBD.

Di Jakarta Selatan saja misalnya, selama pekan kemain tercatan 424 warga --balita hingga dewasa-- yang terjangkit DBD. Kondisi ini membuat Walikota

Munjirin prihatin dan minta kepada warganya untuk menjaga kebersihan lingkungan.

 Baca Juga: Kolam Olakan di Pulau Untung Jawa Diharapkan Mampu Atasi Air Pasang

Selain kepadatan penduduk yang meningkat seiring pembangunan kawasan permukiman, perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan juga membuat penyakit DBD mudah tersebar.

 Baca Juga: Musim Dingin Cukup Berat, Adara Adakan Family Festival 3 Galang Donasi untuk Palestina

Dalam kondisi seperti ini peran juru pemantau jentik (Jumantik) nyamuk sangat dibutuhkan untuk mengajak warga masyarakat melaksanakan 3 M Plus (menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas).

 Baca Juga: Renovasi Jembatan Penghubung di Jalan Pete Cilangkap Cipayung Sudah Rampung 100 Persen

Plus menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam pot/vas bunga, dan lain-lain. 

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x