3 RLS di Jakarta Mampu Tampung 1.190.000 Meter Kubik Limpahan Air Kali Saat Hujan Ekstrem

7 Oktober 2022, 10:35 WIB
Kadis SDA menyebut 3 RLS mampu mereduksi debit banjir kali Sunter, Grogol dan Kali Krukut karena terkokensi dengan 9 proyek polder /PPID DKI JKARTA

POSJAKUT -- Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan kehadiran Ruang Limph Sungai (RLS) yang merupakan pembangunan dengan konsep pendekatan alam ini bisa menjadi wujud naturalisasi sungai.

Menurut Kadis SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal pembangunan RLS yang sudah dimulai 3 November 2021 dengan target selesai Desember 2022 ini menjadi bagian dari 942 project 9 polder, 4 retensi air, dan 2 peningkatan kapasitas sungai.                 

Desain RLS dibuat dengan pendekatan penghijauan tanpa mengurangi kaidah-kaidah pengendalian banjir, baik secara struktur maupun desain kapasitas tampungan hingga desain rencana bangunan air.

 Baca Juga: Dinas SDA DKI Siagakan 12 Pompa Apung Antisipasi Lagi Banjir Rob di Jakarta Barat

Secara progres kata Yusmada, dapat dikatakan bahwa perkembangan pembangunan masih berjalan sesuai rencana, untuk memenuhi hal tersebut pekerjaan yang diutamakan adalah pekerjaan galian tanah untuk membentuk area RLS.

“Sejauh ini kapasitas rencana tampungan air sudah terpenuhi 95 pearsen,” kata Yusmada Faizal, Jumat 7 ktober 2022.

Secara khusus Kadis Sumber Daya Air DKI Jakarta ini merinci pembangunan RLS sebagai berikut: RLS Pondok Ranggon dapat menampung volume dari limpahan air kali pada RLS ±890.000 m3 hingga dapat mereduksi debit banjir Kali Sunter.

Baca Juga: Banjir Jakarta, Berikut Wilayah Ibu Kota dan Jalan yang Terdampak

Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon juga berfungsi sebagai tampungan sementara untuk mengurangi debit puncak Kali Sunter saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir (sistem aliran Kali Sunter). 

Selain mengurangi debit air kali sunter saat terjadi hujan ekstrem juga dapat mengerem laju air di wilayah Kelurahan Pondok Bambu, Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Melayu, Kelurahan Lubang Buaya, dan Kelurahan Setu.

Kemudian RLS Lebak Bulus, dapat menampung ±44.000 m3 limpahan air kali hingga dapat mereduksi Debit Banjir Kali Grogol


Baca Juga: Sudinsos Jakarta Barat Salurkan Bantuan, BPBD DKI: Titik Banjir  Jakarta Berkurang dari 92 Jadi 83 RT

Ruang Limpah Sungai (RLS) Lebak Bulus akan mereduksi luapan sungai di daerah aliran Kali Grogol, selain berfungsi menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Grogol, seperti Palmerah dan Kebayoran. 

Sedangkan RLS Brigif
memiliki kapasitas daya tamping ±256.000 m3
hingga dapat mereduksi Debit Banjir Kali Krukut.

Ruang Limpah Sungai Brigif akan mereduksi luapan sungai di Daerah Aliran Kali Krukut, karena berfungsi untuk menjadi tampungan sementara saat terjadi hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur. ***

 

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: Dinas SDA DKI Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler