Prostitusi di Kawasan Royal Penjaringan Jakut Tetap Marak, Meski Covid-19 Sedang Melonjak di Jakarta

19 Juli 2022, 09:00 WIB
Penutupan kafe di kawasan prostitusi Royal, Penjaringan, Jakarta Utara /Nur Aliem Halvaima /Foto : dok Satpol PP DKI Jakarta / POSJAKUT /

POSJAKUT - Meskipun kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta sedang melonjak tinggi, tidak menyurutkan ramainya daerah hiburan Jakarta terutama kelas bawah.

Salah satu contohnya, hiburan malam kalangan masyarakat bawah di lokasi prostitusi kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).

Meskipun kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta sedang melonjak tinggi, lokasi prostitusi kawasan Royal kembali bergeliat, Selasa 19 Juli 2022 dini hari, bahkan semakin subur dan berani.

Seperti diketahui, Senin 18 Juli 2022 misalnya, DKI Jakarta menyumbang jumlah kasus Covid-19 terbanyak dengan total 1.864. Disusul Jawa Barat 531 kasus, Banten 470 kasus.

Baca Juga: Gang Royal, Lokasi Prostitusi di Pinggir Teluk Jakarta, Tetap 'Eksis' Meski Sering Dibongkar Petugas Satpol PP

Seperti diberitakan POSJAKUT sebelumnya, lokasi prostitusi di kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara ini, berdiri di atas lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Selain hiburan malam, juga menyajikan minuman keras (Miras) kepada para pengunjung yang datang.

Sebelumnya, kawasan ini sudah pernah dibongkar oleh Pemkot Jakut yang dipimpin oleh Wakil Walikota Jakarta Utara, Juaini, dan Kasatpol PP Kota Jakarta Utara, Yusuf Madjid.

Dalam operasi itu, petugas menyisir satu demi satu bangunan yang berada tepat disamping perlintasan kereta api tersebut.

Baca Juga: Kramat Tunggak, Lokasi Prostitusi Legendaris di Jakarta Utara yang Sempat Mendunia, Kini Disulap Jadi.....

“Setelah dibongkar tentunya ada kontrol rutin dari aparat kita di wilayah, dari kelurahan, kecamatan," tutur Juaini, Kamis 31 Maret 2022 siang kepada awak media.

Karena itu, pihak atpol PP Kota Jakarta Utara, kata Wakil Walikota Jakut, juga minta dukungan dari Satpol, Kepolisian dan tiga pilar agar kondisi ini tidak terus berlanjut.

Berdasarkan kondisi yang terpantau di lapangan, ini bukti bahwa para pengusaha cafe dan pengelola di kawasan Royal sudah jauh membangkang.

Oleh sebab itu, warga dan tokoh masyarakat setempat berharap Pemerintah DKI Jakarta jangan berdiam diri dengan membiarkan sampah masyarakat ini tetap eksis.***

 

 

Editor: Nur Aliem Halvaima

Tags

Terkini

Terpopuler