POSJAKUT – Meskipun lintasan sirkuit ajang balapan mobil listrik atau Formula E belum dikerjakan, namun PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E Jakarta berencana mulai menjual tiketnya pada Maret 2022.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto mengatakan mengaku siap menjual tiket Formula E mulai Maret 2022. Penjualan tiket lebih awal ini
Namun, Widi belum membeberkan detail harga tiket perdana balapan di Ibu Kota yang dijadwalkan pada 4 Juni 2022 atau tinggal 109 hari menghitung mundur. Menurut Widi Amanasto harga tiket juga masih menunggu persetujuan dari tim Formula E Operation (FEO).
"Sebetulnya sudah ada (besaran harga) nya, tapi kita menunggu persetujuan FEO," kata Dirut PT Jakarta Jakarta Oropertindu yang merupkan BUMD MILIK Pemprof DKI tanpa merinci besaran harganya dalam keterangan tertulis Selasa 15 Februari 2022 .
Harga tiket Formula E memang tidak sama antar satu negara dengan negara penyelenggara lain. Apabila mencermati pelaksana ajang yang sama di Diriyah, Arab Saudi harga tiket hingga paling mahal Rp77 juta atau 20.125 riyal dengan kurs 1 riyal Rp3.831.
Menurut situs resmi Formula E fiaformulae.com, tiket di Diriyah dijual dalam tiga kategori, yaitu penonton via layar lebar, grandstand dan VIP. Harga terendah 150 Rial Arab Saudi atau setara Rp574.766.
Harga tiket berbeda juga ditawarkan untuk ajang serupa di Berlin, Jerman. Di Berlin, Formula E diadakan pada 14-15 Mei 2022 dengan harga untuk penonton dewasa untuk dua kali balapan mencapai paling mahal 179 Euro atau Rp2.911.435 (1 Euro setara Rp16.265) dan termurah 20 Euro atau Rp325.300.
Di Roma Italia untuk dua kali balapan 9-10 April 2022 harga tiket mencapai 39 Euro atau setara Rp634.335.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengkritik rencana penjualan tiket Formula E Jakarta mulai pada Maret 2022 karena dinilai tidak "pas" mengingat sirkuit yang belum rampung.
Namun Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Mohamad Taufik menilai rencana penjualan tiket Formula E adalah satu hal yang biasa meski lintasan untuk balap mobil listrik tersebut belum rampung.
Menurut Taufik, penjualan tiket itu adalah hal yang biasa, seperti halnya apartemen yang sudah dipasarkan meski bangunan belum jadi dan peminat bisa membayar duluan sambil menunggu pembangunan rampung.
"Di mana-mana juga begitu (jual duluan). Orang jual apartemen juga begitu, apartemennya belum ada sudah dijual," kata Taufik di Jakarta.
Menurut Taufik penjualan tiket tidak perlu dipermasalahkan meski lintasan balap belum jadi karena hal tersebut merupakan bagian dari sistem pemasaran. Taufik mengatakan pengerjaan lintasan balap listrik di Kawasan Taman Impian Jaya Ancol itu segera rampung sesuai target.
"Mereka (Jakpro) kan sudah ada perhitungan sirkuit itu landasannya sebulan, paling lama dua bulan sudah jadi. Apa susahnya?," tutur dia. ***