LANGGAM JAKARTA: Ayo Temukan Kuliner Lezat Khas Betawi yang Mulai Langka

23 Desember 2021, 10:40 WIB
Kuliner Tradisional Petulo atau Putu Mayang /Instagram @kokobuncit /

 

POSJAKUT -- Sebagai kota yang memiliki latar belakang penduduk beragam, Jakarta juga mempunyai kekayaan kuliner. Dari yang harganya aman buat kantong, hingga yang budget-nya kelas hotel berbintang lima, semua tersaji di Ibu Kota.

Bagi yang hobi makan, kuliner tradisional Betawi, makanan khas  Minang, Jawa, Manado dan lain-lain, sampai kuliner internasional seperti makanan khas India, Korea, Jepang, atau Western ada di Jakarta. 


Dari berbagai literature, sejarah nusantara menempatkan kuliner Indonesia sebagai hasil persilangan budaya. Kreativitas anak-anak muda kini menyumbang pula keragaman makanan dan minuman di Jakarta.

 Baca Juga: Dibangun Menggunakan Dana Sponsor, Ancol Bakal Miliki Sirkuit Formula E Terbaik di Dunia

Belum lagi aneka gaya hidup diet (pengaturan pola makan), dari vegetarian,  vegan (tak mengonsumsi berbagai produk makanan dari hewan), hingga ketogenic (makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak), semua telah membentuk kuliner baru di Ibu Kota.

Etnis Betawi adalah penduduk asli Kota Jakarta yang memiliki kekayaan jenis makanan berkat hasil persilangan dari berbagai budaya seperti Arab, Tionghoa, Belanda, serta Portugis.

Baca Juga: Seluruh Wilayah Jakarta Diprediksi Siang hingga Sore Nanti Diguyur Hujan Deras Disertai Petir 

Mulai dari Kerak Telor, Kue Pancong, dan Soto Betawi merupakan beberapa contoh makanan khas Betawi yang populer di kalangan masyarakat umum. Berikut ini beberapa kuliner Betawi yang dapat ditemukan di Jakarta:

 

Gabus Pucung

Makanan berbahan dasar kluwek mirip dengan rawon Jawa, namun lebih kental dan lebih kaya rempah-rempah. Bedanya gabus pucung menggunakan ikan gabus sebgai bahan utama dan bukan daging sapi seperti rawon.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Ini Petunjuk Praktis Dari Dokter Cara Mengecek Libido

Tiga tempat yang menyediakan Gabus Pucung yaitu: Rumah Makan Haji Nasun di Jagakarsa, Dapur Betawi di Pondok Cabe, serta Dodol Nyai Mai di Jagakarsa. Gabus pucum merupakan makanan kaya protein.

 

Gurame Pecak

Dua versi menu ini dapat ditemui dengan atau tanpa sambal kacang. Lazimnya menu makanan yang dipenyet (dipipih), rasa pedas dan gurih akan menggoda selera makan Anda.

 Baca Juga: Libur Nataru Tak Ada Penyekatan di Bogor, Polisi Akan Memberlakukan Ganjil-Genap di Beberapa Titik

Restoran atau warung makan yang menyediakan Gurame Pecak sebagai menunya antara lain: Warung Haji Apen di Ragunan dan Rumah Makan Betawi Haji Muhayar di Pasar Minggu.

 

Nasi Ulam

Makanan tradisional Betawi ini sudah langka di Jakarta. Nasi putih dicampur dengan berbagai lauk dan rempah-rempah, dengan taburan daun pegagan (centella asiatica) atau kemangi di atasnya.

Baca Juga: Libur Nataru Tak Ada Penyekatan di Bogor, Polisi Akan Memberlakukan Ganjil-Genap di Beberapa Titik

Tempat yang masih bisa untuk mencoba nasi ulam antara lain: Misjaya di Glodok, Ibu Yoyo di Kuningan, Alung di Taman Sari, serta “Babeh” Sumber Rezeki di Petojo Jakarta Barat.

 

Sayur Besan

Sayur Besan merupakan salah satu menu yang wajib dihidangkan saat proses seserahan pernikahan adat Betawi. Bahan utamanya yang langka, yakni terubuk (bunga tebu), membuat masakan ini sulit ditemukan lagi.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Luang Prabang: Mengancam Habitat Ikan Raksasa Mekong dan Kondisi Alam Warisan Dunia

Kendai sulit tetapi masih ada restoran yang menyediakan Sayur Besan antara lain: Batavian Restaurant di Cinere.

 

Soto Tangkar

Tangkar adalah iga sapi dalam Bahasa Betawi. Makanan ini merupakan soto dengan iga sapi yang isi dagingnya sedikit. Konon, dulu masyarakat Betawi hanya mampu membeli sedikit daging, karena dagingnya telah diambil oleh koloni Belanda.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Ini Yang Perlu Anda Siapkan Kalau Mau Naik Bus di Terminal Lebak Bulus

Tempat untuk mencicipi Soto Tangkar antara lain: di Jalan Sabang, Bang Edi di Tanah Abang dan Petojo, serta Haji Diding di Pasar Pagi Petojo.

 

Putu Mayang

Pernah dengar nama ini? Ini merupakan salah satu makanan pencuci mulut khas Betawi yang dibei nama Putu Mayang. Konon penganan ini dibawa para pedagang asal India Selatan ke negara-negara di Asia Tenggara.

Baca Juga: Bagaimana Mengelola Emosi Positif Bunda Saat Mengasuh si Kecil? Begini Kata Psikolog

Bahannya relatif mudah banyak di pasar, yaitu tepung beras, santan, serta gula merah membuat kue ini menjadi jajanan pasar yang sangat mudah ditemukan.

Tempat yang menyediakan kue ini misalnya: Putu Mayang Betawi di Kebayoran, Mpok Ewa di Pancoran, dan Asiyah di Palmerah. Silakan dicoba. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Tags

Terkini

Terpopuler