“Ini dilakukan untuk membenarkan penutupan distrik-distrik di Laut Hitam di bawah apa yang disebut ‘bahaya ranjau.’” Tutupnya
Perjanjian internasional 1907 telah melarang penggunaan ranjau apung penghancur kapal laut, kecuali jika ranjau tersebut dapat dikendalikan.
Kementerian pertahanan Rumania mengatakan bahwa sebuah kapal penangkap ikan telah melihat ranjau yang hanyut sekitar pukul 8 pagi waktu setempat dan melaporkannya ke otoritas maritim setempat.
Laporan tersebut segera diurus dengan melakukan operasi netralisir ranjau laut di sekitar 62 km laut dari Pelabuhan Midia, di Rumania tenggara.
Kementerian tidak mengatakan dari mana ranjau itu berasal dan perkembangan tentang operasi itu belum dipublikasikan.
Sementara itu, Turki mengatakan bahwa mereka menetralkan ranjau yang terdeteksi di lepas pantai Igneada di Turki barat laut, dekat perbatasan Bulgaria.
Sebelumnya, pada hari Sabtu, Turki juga sempat mendapatkan ranjau lain yang diperkirakan telah hanyut dari Laut Hitam, memaksa penutupan sementara selat Bosporus, jalur air utama yang melintasi Istanbul.
Insiden itu menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina dapat mengancam lalu lintas di Bosporus yang merupakan jalur strategis perdagangan dan pasokan energi global.***
Artikel Rekomendasi