Network
POSJAKUT - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengantar duta besar Amerika Serikat ke kota kelahirannya di Hiroshima pada Sabtu, 26 Maret 2022, dalam rangka penghormatan kepada para korban bom atom 1945.
Upacara tersebut juga diadakan untuk memperingatkan bahwa dunia sekali lagi menghadapi ancaman serangan nuklir yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina.
"Saat kita menghadapi kemungkinan penggunaan senjata nuklir Rusia sebagai kekhawatiran yang realistis, saya merasa kuat (sebagai pemimpin) satu-satunya negara di dunia yang telah menderita serangan atom sehingga kita tidak boleh membiarkan ancaman atau penggunaan senjata nuklir," kata Kishida kepada wartawan.
“Tragedi itu seharusnya tidak pernah terulang,” lanjutnya.
Para pemimpin dari negara-negara G-7 pada Kamis lalu mendesak Rusia untuk tidak menggunakan senjata biologi, kimia atau nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Prospek ini muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari memerintahkan pasukan nuklir negaranya untuk waspada atas ketegangan dengan Barat.
6 Agustus 1945, bom atom oleh Amerika Serikat menewaskan sekitar 140.000 orang dan hampir menghancurkan Hiroshima.
Tiga hari kemudian, bom atom AS kedua yang dijatuhkan di Nagasaki menewaskan 70.000 orang lagi, sebelum Jepang menyerah enam hari kemudian.
Artikel Rekomendasi