Respon Lambat AS Terhadap Ukraina Kurangi Kepercayaan Taiwan Apabila Invasi China Terjadi, Berikut Kata Survei

- 23 Maret 2022, 19:02 WIB
Taipei, Taiwan
Taipei, Taiwan /

POSJAKUT - Hanya sepertiga orang Taiwan yang menyaksikan tanggapan Amerika terhadap perang di Ukraina yakin bahwa mereka akan menerima dukungan militer AS secara langsung jika terjadi invasi China, menurut sebuah survei baru.

Menurut survei, satu dari enam responden takut mereka harus berjuang sendirian.

Hubungan keamanan yang berkembang antara Taipei dan Washington ditandai dengan penjualan senjata reguler dan didukung oleh cabang eksekutif dan legislatif pemerintah AS.

Hal ini meningkatkan pandangan yang menguntungkan Amerika di Taiwan, tetapi di sisi lain juga meningkatkan harapan bantuan militer jika China bergerak untuk mencaplok Taiwan.

Selasa, 22 Maret 2022, dalam surveinya, Yayasan Opini Publik Taiwan (TPOF) menemukan 34,5 persen responden percaya pasukan AS akan mengambil bagian dalam pertahanan bersama Taiwan melawan invasi China.

Baca Juga: Mencari Alternatif Bahan Bakar Fosil, Negara yang Sebelumnya Bergantung pada Gas Alam Rusia Dikecam Sekjen PBB

Sementara 55,9 persen yang berpikir sebaliknya. Ini merupakan penurunan tajam dari enam bulan sebelumnya, ketika survei TPOF lain mencatat kepercayaan pada respons militer Amerika sebesar 65 persen.

Survei tersebut mewawancarai 1.077 orang dewasa di atas usia 20 antara 14 dan 15 Maret, mencerminkan keprihatinan mendasar tentang dukungan militer tidak langsung Barat untuk Kyiv di Ukraina.

Sekitar 59,7 persen mengatakan mereka khawatir Taiwan akan senasib dengan Ukraina yang harus melawan kekuatan invasi China sendirian. Sementara 78 persen responden mengatakan Taiwan tidak akan dapat melawan China sendirian.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x