Didesak Warga Pedesaaan Afghanistan, Taliban Terpaksa Melanggar Janji Penyerataan Pendidikan Bagi Perempuan

- 23 Maret 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi. Pemerintahan Taliban tutup sekolah untuk perempuan padahal baru dibuka.
Ilustrasi. Pemerintahan Taliban tutup sekolah untuk perempuan padahal baru dibuka. /Pixabay/12019//

POSJAKUT - Dalam sebuah keputusan yang mengejutkan, Pemerintahan Taliban di Afghanistan telah memutuskan untuk tidak membuka lembaga pendidikan untuk anak perempuan di atas kelas enam, kata salah seorang pejabat pada hari Rabu, 23 Maret 2022, dilansir dari Associated Press.

Kemunduran terbaru untuk pendidikan anak perempuan pasti akan menerima kecaman luas dari komunitas internasional yang telah mendesak para pemimpin Taliban untuk membuka sekolah dan memberi perempuan hak mereka untuk ruang publik.

Keputusan tak terduga datang pada Selasa malam ketika kementerian pendidikan Afghanistan bersiap untuk pembukaan sekolah tahun baru, yang diharapkan akan menyambut kembalinya anak perempuan ke sekolah.

Sebuah pernyataan oleh kementerian awal pekan ini mendesak semua siswa untuk datang ke sekolah.

Baca Juga: Respon Lambat AS Terhadap Ukraina Kurangi Kepercayaan Taiwan Apabila Invasi China Terjadi, Berikut Kata Survei

Namun keputusan untuk menunda kembalinya anak perempuan ke sekolah di tingkat yang lebih tinggi tampaknya merupakan konsesi bagi warga pedesaan dan suku yang enggan menyekolahkan anak perempuan mereka.

Anak perempuan telah dilarang bersekolah di luar kelas 6 di sebagian Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa pada pertengahan Agustus 2021 lalu.

Universitas dibuka awal tahun ini di sebagian besar wilayah, tetapi sejak mengambil alih kekuasaan dekrit Taliban tidak menentu.

Sementara beberapa provinsi terus memberikan pendidikan merata, sebagiannya lagi menutup lembaga pendidikan untuk perempuan. Di ibukota Kabul sendiri, sekolah swasta dan universitas telah beroperasi tanpa gangguan.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x