"Mereka dapat meratakannya, yang merupakan teknik pilihan mereka. Masih harus dilihat apakah mereka mencoba untuk benar-benar mengendalikan jalan kota demi jalan atau jika mereka hanya meratakannya dengan harapan Ukraina menyerah."
Baca Juga: Jutaan Warga Ukraina Melarikan Diri, Rusia Luncurkan Roket untuk Bumi Hanguskan Bandara
AS memperkirakan bahwa 2.000 hingga 4.000 tentara Rusia telah tewas sejauh ini, kira-kira sama dengan jumlah total tentara AS yang tewas dalam perang 20 tahun di Afghanistan.
Barat berpendapat bahwa apabila Rusia melanjutkan invasinya, Putin berkemungkinan menghadapi prospek rawa mematikan yang mirip dengan invasi Afghanistan yang berkontribusi pada runtuhnya Uni Soviet terulang kembali.
Mata uang Rusia melemah di tengah reaksi global, karena pejabat tingginya menunjukkan sedikit tanda akan mundur. Mereka bersikeras invasi Ukraina di tiga sisi adalah operasi militer khusus dan telah melarang media Rusia menyebutnya perang.
Dalam ikatan ini, momok kota-kota Eropa yang dibom di luar pemahaman, awan senjata kimia atau ledakan nuklir taktis, tidak lagi terpikirkan, meskipun tidak mungkin.***
Artikel Rekomendasi