Anggap Remeh Rusia, Ahli Militer Barat Percaya Mereka Tidak Sekuat yang Dikira dan Tidak Mampu Kendalikan Kyiv

- 11 Maret 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi - Jurnalis Brasil ini menganggap sikap duka yang dilontarkan AS atas konflik Rusia dan Ukraina munafik.
Ilustrasi - Jurnalis Brasil ini menganggap sikap duka yang dilontarkan AS atas konflik Rusia dan Ukraina munafik. /REUTERS/Khalil Ashawi./

POSJAKUT - Dua minggu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi, Ukraina terus mempertahankan kota-kota besarnya.

Kendaraan lapis baja dan tank Rusia ditembaki oleh rudal buatan AS dan pesawat tak berawak Turki, saat pasukan Rusia yang terdemoralisasi pergi, atau menjarah supermarket untuk makanan.

Ukraina menantang Pasukan Angkatan Udara yang dibanggakan Rusia sampai saat ini, MIA.

Para ahli militer menemukan tanda-tanda perkembangan bahwa perang darat terbesar di Eropa sejak 1945 memasuki fase yang jauh lebih mematikan saat pertempuran mendekati kota-kota besar Ukraina.

Baca Juga: Universal Music Stop Operasional di Rusia, Susul Spotify dan Perusahaan Lain Tutup Kantor di Negeri Putin

Pasukan Rusia tampak berkumpul kembali di tengah upaya untuk mendapatkan cengkeraman di ibukota Kyiv.

Para ahli Barat percaya bahwa militer Putin, yang dianggap sebagai salah satu yang paling kuat di dunia, pada kenyataannya tidak memiliki kekuatan pasukan dan efektivitas tempur untuk merebut dan mengendalikan Kyiv, salah satu kota terbesar di Eropa.

Mereka juga berpendapat bahwa apabila negara-negara lain ikut melawan perlawanan kuat yang meningkat di Ukraina, pertahanan militer Rusia akan benar-benar berada dalam kehancuran total.

“Saya sangat skeptis bahwa mereka benar-benar dapat mengamankan Kyiv,” kaya Jeffrey Edmonds, ahli militer Rusia dan Eurasia.

Halaman:

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x