Sutradara Sinetron, Aca Hasanuddin: TV Digital Tak Ngaruh bagi Industri Penyiaran dan Kreatif!

- 23 Maret 2022, 22:00 WIB
Sutradara dan penulis skenario Tukang Bubur Naik Haji, Aca Hasanuddin bersama Mediana Hutomo
Sutradara dan penulis skenario Tukang Bubur Naik Haji, Aca Hasanuddin bersama Mediana Hutomo /Nur Aliem Halvaima /foto dok : Aca Hasanuddin / Posjakut

 

POSJAKUT - Sebentar lagi penonton televisi di Indonesia, akan menikmati tayangan yang bersih, jelas dan mengasyikkan saat berada di depan layar kaca.

Kapan itu? Ya sekedar diketahui, pemerintah sejak lama sudah berencana akan melakukan terobosan baru yakni migrasi dari televisi (TV) analog ke digital.

Lalu adakah peluang dari program migrasi TV analog ke digital tersebut bagi industri penyiaran dan kreatif?

Aca Hasanuddin, sutradara dan penulis skenario mengakui, sebetulnya perubahan itu tidak berpengaruh terhadap film dan sinetron, karena secara teknis produksi sama saja.

Baca Juga: Migrasi TV Analog ke TV Digital: Mau Set TV Box Gratis dari Kominfo, Ikuti Tahapannya Ya

“Tapi kalau kita mau bilang berpengaruh ya berpengaruh, karena gambar akan lebih jelas dan bening,” kata Aca Hasanuddin kepada POSJAKUT, Rabu 23 Maret 2022.

Pengakuan alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Kota Makassar, Sulsel ini, diminta komentarnya soal dampak TV digital terhadap industri penyiaran dan kreatif.

Sayangnya, pekerja film di sejumlah perusahaan industri perfilman seperti Rana Arta Mulia Film, Persari Film, Prima Film, Bintang Inova Citra Film, Sinemart, Rafi Film dan lain-lain ini, menolak berkomentar lebih jauh terkait TV digital.

“Maaf untuk menjawab butuh pemikiran dan juga analisa, hehehe..,” kata Aca Hasanuddin, yang belakangan produk sinteronnya banyak ditayangkan di TV Indosiar dan menjadi tontonan remaja putri dan emak-emak itu.

Halaman:

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x