POS JAKUT - Cresti Eka Fitriana dari perwakilan UNESCO Jakarta mengatakan, UNESCO memiliki mandat yang salah satunya untuk memberikan kebebasan berekspresi, akses informasi, serta pengembangan media.
UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) adalah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB yang merupakan badan khusus Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang didirikan pada 1945.
Baca Juga: Perempuan Cantik Ini Blak-blakan Bicara Soal Pelecehan Seksual
"Itu semua yang menjadi salah satu perhatian UNESCO. Di antaranya tentang kekerasan pada perempuan," kata Cresti Eka Fitriana, aktivis perempuan, ketika tamp sebagai narasumber di acara webinar "Peran Media Dalam Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan".
Baca Juga: Menteri PPPA, Bintang: Pandemi Timbulkan Resiko Terjadinya Kekerasan Terhadap Perempuan
Cresti berharap, bagaimana media yang mempunyai peran besar tersebut, bisa menjadi aktor yang sangat penting dalam pelaporan kekerasan pada perempuan.
"Selain tentu saja, media diharapkan ikut mendorong perubahan - perubahan yang positif dengan mengikuti dan memiliki standar dalam pelaporan kekerasan pada perempuan," kata Cresti.
Masih Gunakan Bahasa Vulgar
Sementara itu, Devi Asmarani, Co-Founder dan Editor-in-Chief, Magdalene.id, juga mengakui akan peran media yang dinilainya sangat penting dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Artikel Rekomendasi