Antisipasi Penularan Omicron, Indonesia Cegah Perjalanan Internasional 11 Negara Asing

- 28 November 2021, 22:59 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan //Instagram/

POSJAKUT – Sedikitnya 11 negara asing di Afrika dan Hong Kong dilarang masuk Indonesia untuk mencegah tertularnya virus mematikan varian Covid-19 – Omicron (B.1.1.529).

Ke 11 negara tersebut yaitu Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Leshoto, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hong Kong.

"Kebijakan ini akan segera diberlakukan dalam waktu 1x24 jam," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers mengenai respon pemerintah menghadapi varian Omicron, secara daring di Jakarta, Minggu 28 November 2021, seperti dilansir Antara.

Baca Juga: Berhasil Hentikan Perlawanan Pasangan Hoki/Kobay, Marcus/Kevin Juara SImInvest Indonesia Open 2021

Luhut mengungkapkan, daftar negara-negara tersebut bisa berkurang atau bertambah berdasarkan evaluasi secara berkala yang dilakukan pemerintah.

"Kita akan melihat 14 hari ke depan. Tapi kita akan terus evaluasi dari hari ke hari. Karena ini saya sampaikan lagi, ini varian baru. hasil penjelasan para pakar, apakah ini mematikan seperti yang lain atau lebih parah dari Delta variant, kita masih banyak big question mark (tanda tanya besar) mengenai ini. Jadi kita enggak buru-buru," katanya.

Pemerintah, kata Luhut, telah menggelar rapat terkait perkembangan varian Omicron di dunia. Meski merebak di Afrika, sampai hari ini ada 13 negara yang sudah mengumumkan bahwa merak sudah mendeteksi confirmed dan probable cases varian Omicron di negara mereka.

Varian Omicron sudah terdeteksi diantaranya di Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia dan Hong Kong.

Baca Juga: Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jaksel Pangkas Pohon Mahoni Atas Permintaan Warga

"Melihat distribusi negara-negara tersebut, kita tidak bisa mengesampingkan kemungkina bahwa varian Omicron ini sduah menyebar ke lebih banyak negara lagi," katanya.

Terlebih, varian baru tersebut diklaim mengandung lima mutasi yang dapat mempengaruhi kecepatan penularan dan kemampuan virus untuk menghindari antibodi yang dibentuk oleh vaksin maupun antibodi yang dihasilkan secara natural akibat infeksi Covid-19 varian sebelumnya.***

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini