Catatan Akhir Tahun, Menteri Teten: 5 Fondasi Telah Disiapkan, KUMKM Optimis Hadapi 2022

30 Desember 2021, 21:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memaparkan refleksi akhir tahun 2021 dan outlook 2022 /Kemenkop UKM

 


POSJAKUT -- Dalam dua tahun terakhir, di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) telah menancapkan fondasi ekosistem usaha yang adaptif. 

Kini, menuju 2022, Kemenkop UKM siap memasuki fase pemulihan transformatif (transformative recovery).

Pemulihan yang tidak sekedar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi, tetapi sekaligus menyiapkan Koperasi dan UMKM (KUMKM) lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa mendatang.

Baca juga: Gebyar Kangen Jogja, Gairahkan Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta

Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, didampingi jajaran Deputi dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2021, Kamis, 30 Desember 2021, di Kantor Kemenkop UKM.

Menteri Teten mengatakan ada lima fondasi yang telah disiapkan. Pertama, fondasi kemudahan akses pembiayaan, yakni kepada pelaku usaha mikro dengan pemberian hibah (BPUM).

BPUM ini diberikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro sebesar Rp15,36 triliun pada 2021. Di luar BPUM ada juga pembiayaan PNM yang tumbuh.

Baca juga: Festival UMKM Inovatif dan Kreatif Berakhir, Kemenkop UKM: Dapat Tingkatkan Rasio Wirausaha Indonesia

Kepada pelaku UKM diberikan tambahan subsidi bunga KUR 3% dan telah disalurkan kepada 7,5 juta debitur.

Untuk program KUR ini dengan pembiayaan Rp278,38 triliun atau 97,81% dari target Rp285 triliun per 30 Desember 2021.

Kepada pelaku koperasi diberikan fasilitas pembiayaan bunga ringan (3% sliding) dengan realisasi sebesar Rp1,64 triliun atau 102,6% dari target Rp1,6 triliun (LPDB, per 26 Desember 2021).

Baca juga: Kemenkop UKM dan Universitas Parahyangan Berkolaborasi Cetak Wirausaha Muda

Kedua, fondasi perluasan pasar dan digitalisasi. Dalam kurun satu tahun, onboarding UMKM meningkat pesat dari sebelumnya 8 juta di awal 2020 menjadi 16,9 juta pada November 2021.

Belanja pemerintah menjadi prioritas di tengah proses pemulihan pasar dalam dan luar negeri.

"Realisasi belanja pemerintah untuk UMKM telah mencapai Rp350 triliun atau 79,1% dari target Rp442,43 triliun,” kata Menteri Teten.

Baca juga: Bupati Solok Minta Arahan Smesco Agar KUMKM Bisa Berkembang, Menkop UKM: Semoga Semakin Berdaya Saing

Ketiga, fondasi kemitraan. Pada 2021, telah dimulai kemitraan dengan 9 BUMN dan sejumlah perusahaan swasta (PT Mitra Bumdes Nusantara, Microsave Consulting, Uniqlo, IKEA, Tokopedia, MNC Group, Ina Product, Grab, dan Gojek).

Keempat, fondasi pendataan, yang disinergikan ke dalam NIB, BPUM, KUR, dan Koperasi.

Kelima, fondasi reformasi birokrasi melalui penyederhanaan kelembagaan Kemenkop UKM dari sebelumnya  6 kedeputian pada 2020 menjadi hanya 4 kedeputian pada 2021.

Smesco Indonesia diarahkan fokus pada pengembangan UMKM dan koperasi berdaya saing global. Adapun, LPDB fokus pada pengembangan koperasi sektor riil dan pengembangan model bisnis.

Editor: Tety Polmasari

Tags

Terkini

Terpopuler