Puluhan Satelit SpaceX Hancur Diterjang Badai Geomagnetik Berupa Muntahan Plasma dari Matahari

9 Februari 2022, 21:50 WIB
Satelit SpaceX /diyphotography.net

POSJAKUT - Perusahaan antariksa SpaceX telah kehilangan lusinan satelit setelah dihantam badai geomagnetik sehari setelah peluncuran, menyebabkan mereka jatuh dari orbit dan terbakar.

Badai matahari tersebut disebabkan oleh ledakan kuat di permukaan matahari, yang kemudian memuntahkan plasma dan medan magnet yang dapat menghantam Bumi.

Perusahaan milik miliarder Elon Musk itu mengatakan 40 dari 49 satelit dari peluncuran minggu lalu terkena badai tersebut. Satelit-satelit tersebut ditencanakan akan bergabung dengan proyek internet satelit Starlink.

Baca Juga: Setelah Sekian Lama, Cina Berhasil Menciptakan Matahari Buatan

Starlink adalah usulan Musk untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi menggunakan ribuan satelit yang mengorbit. Sistem ini relatif mahal, tetapi dapat digunakan di tempat-tempat di mana koneksi kabel tidak dapat diinstal seperti pegunungan, hutan rimba, dan sebagainya.

49 satelit terbaru dikerahkan sekitar 210 km di atas permukaan bumi. SpaceX mengatakan "setiap satelit mencapai penerbangan terkendali" setelah dikirim pada 3 Februari 2022 lalu.

Namun, sehari kemudian, badai geomagnetik menghantam Bumi. Ini adalah jenis mekanisme yang sama dengan yang menciptakan aurora borealis di lingkar Kutub Utara, tetapi dapat memiliki efek lebih berbahaya.

Badai ini menghangatkan atmosfer dan membuatnya jauh lebih padat dari yang diperkirakan.

Baca Juga: Kementerian Kominfo Dorong Industri Hiburan Tanah Air Terapkan Teknologi Digital. Ini Alasannya

"GPS onboard menunjukkan kecepatan eskalasi dan tingkat kerasnya badai menyebabkan hambatan atmosfer meningkat hingga 50% lebih tinggi daripada saat peluncuran sebelumnya," kata SpaceX.

SpaceX mencoba menempatkan satelit ke dalam "mode aman", mengubahnya agar dapat terbang dengan meminimalkan hambatan.

Akan tetapi terjangan badai cukup kuat untuk menghentikan satelit keluar dari "mode aman" itu dan kembali ke orbit yang harus dicapai agar stabil. Sebaliknya, 40 satelit tersebut diperkirakan akan jatuh kembali ke atmosfer bumi dan terbakar.

Jacob Geer, Kepala Pengawasan Antariksa Badan Antariksa Inggris, mengatakan dia berharap "tidak satupun" bagian dari satelit-satelit itu menghantam permukaan Bumi.

"Peristiwa seperti ini adalah pengingat bahwa luar angkasa itu menantang - membawa satelit atau astronot ke orbit bukanlah pekerjaan mudah," katanya.***

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: BBC News

Tags

Terkini

Terpopuler