POSJAKUT -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno,
menerima mesin Zerocov (Zero Covid) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jumat, 24 Desember 2021, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Sandi mengapresiasi kehadiran mesin Zerocov (Zero Covid) bernama 'game changer' ini. Mesin ini diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca juga: ‘The Surosowan’, Destinasi Kuliner Utama Wisatawan di Cilegon, Menparekraf: Nikmat dan Lezat!
Terlebih mesin Zerocov ini memiliki kombinasi tiga teknologi yaitu disinfektan, sinar ultraviolet, dan ion negatif.
Alat tersebut tidak hanya melindungi secara defensif tetapi juga menyerang mikroorganisme.
"Seperti virus, bakteri, dan lain-lain secara aktif sehingga terbukti efektif membasmi mikroorganisme," kata Sandi.
Baca juga: Tinjau Bandara Soetta Jelang Nataru, Ini Imbauan Menparekraf
Karena itu, menteri berharap alat sanitasi udara produk anak bangsa ini dapat mempercepat upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Sehingga diharapkan pula dapat membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan," tuturnya.
Zerocov adalah hasil pengembangan invensi oleh Wirawan Darmana, Inventor sekaligus pemilik dari peternakan ayam di Ciawi, Jawa Barat.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Nilai Digital Womenpreneurship Bisa Topang Kebangkitan Pariwisata Bali
Pada 2004, ia mengembangkan alat inovasi yang menerapkan sistem disinfektan dan sinar ultraviolet demi melindungi ayamnya saat krisis flu burung melanda.
Pada 2020, Wirawan mengembangkan alat tersebut. Ia pun bekerja sama dengan periset dan peneliti dari Pusat Riset Elektronika dan Telekomunikasi, serta Loka Penelitian Teknologi Bersih, Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik BRIN.
Alat ini dikembangkan yang penggunaannya ditujukan untuk manusia demi memitigasi penyebaran Covid-19.
Pengujian tersebut menunjukkan hasil yang baik untuk Zerocov. Bahwa alat ini dapat digunakan sebagai alat sanitasi ruangan yang bisa membunuh mikroorganisme.
Wirawan lantas mengujicobakan di gereja, tempat ibadahnya. Ia memang aktif di lingkungan gerajanya.
Ternyata dalam periode selama Covid-19 ini, belum ada ditemukan kasus Covid-19 di tempat ibadanya.
Setidaknya belum ada kasus sampai hari ini. Tidak ada transisi lokal didapatkan dari tempat ibadahnya.
"Saya kira ini bisa menyasar di tempat ibadah lainnya. Inilah yang sangat membanggakan," kata menteri.
Menteri berharap dengan kehadiran game changer, masyarakat lebih sehat pasca pandemi. asyarakat juga lebih kuat.
Hebatnya, Zerocov juga telah mendapatkan Surat Keterangan produk sebagai Evaporative Air Cooler dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hal itu tertuang dalam Permenkes RI Nomor 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
Sandiaga berharap mesin Zerocov dapat memberikan kontribusi dan manfaat besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di industri perhotelan & Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE).
"Nanti mesin Zerocov ini kita akan persyaratkan bagi event G20, Word Tourism Day yang akan di sini juga, dan kegiatan lain yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Sandiaga juga mengajak para stakeholders baik yang bergerak di sektor parekraf maupun lainnya untuk terus berinovasi dan beradaptasi.
Juga berkolaborasi agar dapat lebih siap menyambut 2022 dengan semangat yang sama yaitu kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Jangan lupa untuk bangga dengan buatan Indonesia. Saya mengajak seluruh stakeholder untuk berinovasi, berkolaborasi, beradaptasi bersama Zerocov," katanya.
Dengan upaya seperti itu, kita dapat menggeliatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Turut mendampingi Menparekraf, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Henky Manurung.
Hadir pula sang Inventor Zerocov Inovasi Indonesia, Wirawan Darmana, Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Dr. Agus Haryono, M.Eng.
Ada pula Wakil Ketua Umum KADIN, Triawan Munaf, Ketua Umum ASPERAPI, Hosea Andreas Runkat, Ketua Bidang Ekraf HIPMI, Rano Wiharta, dan Perwakilan GIPI, Panca R Sarungu.