Sejarah Hari Ini: Kisah Ironi Operasi Transplantasi Jantung Anak Pertama

6 Desember 2021, 20:37 WIB
Operasi Transplantasi Jantung /Stanford University

PosJakut - Ketika kecil kita diajarkan bahwa fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Kita juga diajarkan bahwa darah berfungsi mengantarkan oksigen dan nutrisi di tubuh.

Dari kedua fakta ini tentu kita tahu bahwa jantung memiliki peran penting pada tubuh manusia, di mana jantung bekerja sebagai prosesor pada tubuh kita.

Namun bagaimana jika jantung kita rusak? Apakah kita bisa menggantinya dengan jantung lain?

Ide ini sangatlah mustahil, namun tidak setelah ahli medis Simon Flexner lewat hasil penelitiannya pada 1907 menjabarkan kemungkinan saintifik terkait transplantasi organ tubuh manusia, termasuk jantung.

Baca Juga: Mahasiswanya Dapat Dana Hibah Wirausaha Muda Pemula, Rektor Unkris: Pencapaian yang Luar Biasa!

Sejak hari itu seluruh dokter di dunia berusaha membuktikan teori Simon. Hingga pada 3 Desember 1967 sebuah operasi transplantasi jantung berhasil menyelamatkan nyawa seorang pasien di Groote Schuur Hospital di Cape Town, Afrika Selatan oleh seorang ahli bedah Christiaan Barnard.

Tiga hari setelahnya pada 6 Desember bertepatan dengan hari ini, Adrian Kantrowitz dan tim ahli bedahnya melakukan transplantasi jantung anak pertama di Amerika Serikat dan transplantasi jantung anak pertama di dunia di Maimonides Medical Center di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.

Tentu dua peristiwa besar yang terjadi dalam tahun dan bulan yang sama menjadi sejarah yang mengharukan bagaimana manusia berhasil menyelamatkan nyawa seseorang dengan teknologi dan sains.

Akan tetapi perlu dicatat bahwa pasien transplantasi jantung pertama di Afrika Selatan hanya bertahan 18 hari setelah operasi, dan meninggal didiagnosa radang paru-paru.

Baca Juga: Menkominfo: Transformasi Digital Hanya Bisa Terwujud dengan Kolaborasi Ekosistem

Sementara yang lebih miris, bayi yang merupakan pasien transplantasi jantung anak pertama hanya bertahan hidup 6 jam. Dr. Adrian Kantrowitz menganggap operasinya tersebut gagal walau berhasil membuat seorang bayi bernapas kembali walau hanya beberapa jam.

Ironi memang, mengetahui kisah bagaimana manusia mencoba menyelamatkan nyawa seseorang dengan transplantasi jantung sebagai opsi terakhir mereka.

Pada tahun 1984, ahli bedah London Dr. Magdi Yacoub melakukan transplantasi jantung pada bayi berusia 10 hari, dan anak tersebuh bertahan selama 18 hari. Waktu yang sama seperti pasien transplantasi jantung pertama di dunia.

Baca Juga: Nvidia Akan Meluncurkan GeForce RTX 2060 12GB pada 7 Desember 2021 Mendatang

Operasi transplantasi jantung pada anak baru benar-benar berhasil pada 9 Juni 1984. Seorang anak 4 tahun bernama James Lovette berhasil diselamatkan di Columbia-Presbyterian Medical Center, New York oleh tim ahli bedah yang dipimpin Dr. Eric A. Rose.

James Lovette berhasil bertahan hidup hingga dewasa dan kedua orang tuanya bisa melihatnya meraih gelar master. James wafat ketika tidur di minggu pertamnya sekolah kedokteran.***

Editor: Abdurrauf Said

Sumber: Wikipedia Colombia Surgery

Tags

Terkini

Terpopuler