Environmental Impact menggabungkan tiga indikator, yaitu kelembagaan berkelanjutan, pendidikan berkelanjutan, dan penelitian berkelanjutan.
Sementara, Social Impact menggabungkan lima indikator yang meliputi kesetaraan, pertukaran pengetahuan, dampak pendidikan, kesempatan kerja dan peluang, serta kualitas hidup.
Amelita mengatakan 6 dari 8 indikator QS yaitu Sustainable Institutions (kelembagaan berkelanjutan), yang menilai strategi dan operasi kelembagaan yang diarahkan menuju masa depan yang ramah lingkungan.
Kedua, Equality (kesetaraan), yang menganalisis hasil penelitian yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), ke-5 dan ke-10 tentang kesetaraan gender dan pengurangan ketidaksetaraan, serta berbagai elemen keragaman dan inklusivitas yang terukur.
Pada indikator ketiga, Knowledge Exchange (pertukaran pengetahuan), UI dapat menyarankan kolaborasi domestik dan internasional tingkat tinggi untuk memajukan pengetahuan dan meningkatkan standar akademik di seluruh dunia.
Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Masuk Universitas Indonesia (UI) Gampang Koq!
Indikator keempat, Impact of Education (dampak dari pendidikan), ini terkait dengan penelitian yang selaras dengan SDGs ke-4, QS Academic and Alumni Surveys, Academic Freedom Index, pertukaran pelajar internasional dan rasio kelulusan pelajar.
Pada indikator kelima, Employability and Opportunities (kesempatan dan kualitas lulusan), UI memiliki alumni yang kuat yang memiliki kemampuan kerja.
Terakhir keenam, pada indikator Life Quality (kualitas hidup), UI berperan aktif dalam analisis data yang berkaitan dengan hasil penelitian di SDGs (1, 2, 3, dan 6), yang meliputi pilihan kesehatan di kampus, Air Quality Index, dan Subjective Wellbeing Score.
Artikel Rekomendasi