TAUSIYAH : Ketika Cahaya Al-Qur'an dan Cahaya Iman Bersatu

- 18 Juni 2022, 14:35 WIB
ILUSTRASI : Cahaya Al-Qur'an dan cahaya iman ketika bersatu, keduanya akan saling mendukung, tak bisa terpisah
ILUSTRASI : Cahaya Al-Qur'an dan cahaya iman ketika bersatu, keduanya akan saling mendukung, tak bisa terpisah /Foto : Nur Aliem Halvaima / POSJAKUT //

TAUSIYAH : Ketika Cahaya Al-Qur'an dan Cahaya Iman Bersatu

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

POSJAKUT - Dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim (5:544), cahaya di atas cahaya adalah cahaya api dan cahaya minyak ketika bersatu, maka keduanya saling menerangi. 

Begitu pula cahaya Al-Qur'an dan cahaya iman ketika bersatu, keduanya akan saling mendukung, tak bisa terpisah.

Faedah Ayat:

1. Segala kebaikan, segala cahaya, segala hidayah, sumbernya dari Allah Ta'ala, dari Allah-lah semua itu diminta.

2. Dalam ayat ini digunakan permisalan sehingga mudah diambil pelajaran.

3. Agama Islam adalah agama yang lurus (hanif). Siapa yang mengikuti Islam berarti ia mendapatkan petunjuk. Siapa yang jauh dari Islam, berarti ia sesat.

4. Semakin seseorang dekat kepada Allah, semakin mudah ia mendapatkan hidayah, bahkan ia akan mendapatkan petunjuk dari segala sisi, itulah cahaya di atas cahaya. 

Baca Juga: TAUSIYAH : Kisah Azab Orang yang Tak Mau Makan dengan Tangan Kanan

Itulah derajat wali Allah yang disebutkan dalam hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ

Baca Juga: TAUSIYAH : Berinfak Tak Mengurangi Harta (1)

“Allah Ta'ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya". 

"Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai".

"Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya". 

"Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar"

Baca Juga: TAUSIYAH : Berinfak Tak Mengurangi Harta (2)

"Memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat"

"Memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang" 

"Memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan". 

"Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya, dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya." (HR. Bukhari, no. 2506).***

WaLLAAHUa'lam.

(diolah dari TAUSYIAH Dra. Hj. Fatamorgana Djufrie Tambora, dosen Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar Sulawesi Selatan).

 

Editor: Nur Aliem Halvaima


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah