UI dan UGM Masuk Peringkat 296 dan 284 Quacquarelli Symonds dari 700 Universitas di Dunia

2 November 2022, 12:19 WIB
QS mengevaluasi lebih 1.300 institusi pendidikan tinggi kemudian menetapkan 700 universitas dalam peringkat tertinggi /Universitas Indonesia

POSJAKUT -- Berdasarkan pemeringkatan Quacquarelli Symonds (Quacquarelli Symonds World University Rankings: Sustainability 2023 yang diumumkan 26 Oktober 2022 lulu UI (Universitas Indonesia) masuk dalam 700 universitas tingkat dunia.

Dalam daftar peringkat yang diumumkan oleh Quacquarelli Symonds, sebuah lembaga kajian perguruan tinggi di dunia yang didirikan oleh Nunzio Quacquarelli, tercantum bahwa UI masuk di peringkat 296 dalam kelompok deretan 281-300. 

Dalam daftar itu juga disebutkan Universitas Gadjah Mada pada peringkat 284 sed angka University of California Berkeley (AS) berada pada peringkat 1, dan Ecole Normale Superieure de Lyon (Prancis) pada posisi ke 700.

Baca Juga: Mahasiswa UI Rancang Pesawat Tanpa Awak Gunakan Teknologi Microsoft Berhasil Ikut Kompetisi Bergengsi di Turki 

"UI berhasil menempati peringkat di kelompok deret 281–300 dalam 6 dari 8 indikator QS," kata Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia seperti dilansir Antara Rabu 2 November 2022.

Seperti diketahui, QS World University Rankings merupakan sebuah kerangka kerja baru untuk mengevaluasi bagaimana universitas mengambil tindakan dalam mengatasi masalah lingkungan dan sosial paling mendesak di dunia.

QS mengevaluasi lebih dari 1.300 institusi pendidikan tinggi yang memenuhi persyaratan kelayakan tertentu dan menetapkan 700 universitas dalam peringkat tertinggi.

Baca Juga: PROMOSI DOKTOR UI: Muhammad Idris F Sihite Sebut Negara Menjadi Korban Tersamar Kejahatan Korupsi

Peringkat keseluruhan universitas yang ditampilkan dalam QS World University Rankings: Sustainability ditentukan oleh jumlah skor mereka dalam dua kategori, yaitu Environmental Impact dan Social Impact.  

Environmental Impact menggabungkan tiga indikator, yaitu kelembagaan berkelanjutan, pendidikan berkelanjutan, dan penelitian berkelanjutan. 

Sementara, Social Impact menggabungkan lima indikator yang meliputi kesetaraan, pertukaran pengetahuan, dampak pendidikan, kesempatan kerja dan peluang, serta kualitas hidup.

Baca Juga: BEM UI Serahkan Kajian Soal Kerukunan Umat Beragama ke Menteri Agama, Belum Diketahui Seperti Apa Konsepnya

Amelita mengatakan 6 dari 8 indikator QS yaitu Sustainable Institutions (kelembagaan berkelanjutan), yang menilai strategi dan operasi kelembagaan yang diarahkan menuju masa depan yang ramah lingkungan. 

Kedua, Equality (kesetaraan), yang menganalisis hasil penelitian yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), ke-5 dan ke-10 tentang kesetaraan gender dan pengurangan ketidaksetaraan, serta berbagai elemen keragaman dan inklusivitas yang terukur. 

Pada indikator ketiga, Knowledge Exchange (pertukaran pengetahuan), UI dapat menyarankan kolaborasi domestik dan internasional tingkat tinggi untuk memajukan pengetahuan dan meningkatkan standar akademik di seluruh dunia.

Baca Juga: HUMOR NETIZEN : Masuk Universitas Indonesia (UI) Gampang Koq!

Indikator keempat, Impact of Education (dampak dari pendidikan), ini terkait dengan penelitian yang selaras dengan SDGs ke-4, QS Academic and Alumni Surveys, Academic Freedom Index, pertukaran pelajar internasional dan rasio kelulusan pelajar. 

Pada indikator kelima, Employability and Opportunities (kesempatan dan kualitas lulusan), UI memiliki alumni yang kuat yang memiliki kemampuan kerja. 

Terakhir keenam, pada indikator Life Quality (kualitas hidup), UI berperan aktif dalam analisis data yang berkaitan dengan hasil penelitian di SDGs (1, 2, 3, dan 6), yang meliputi pilihan kesehatan di kampus, Air Quality Index, dan Subjective Wellbeing Score.

 Baca Juga: Mahasiswi Loncat dari Lantai 6 Kampus USM, Motif Kasus Bunuh Diri Belum Banyak Diketahui

Universitas ditempatkan secara unik untuk memimpin upaya global dalam memberlakukan perubahan lingkungan dan sosial, baik melalui penelitian, pengajaran, atau keterlibatan masyarakat.

Terkait pemeringkatan ini, University of California, Berkeley menduduki peringkat pertama dengan mencapai skor tertinggi dalam kategori Dampak Lingkungan dan Dampak Sosial, masing-masing menyumbang 50 persen dari skor keseluruhan.

Diikuti oleh dua institusi Kanada, University of Toronto (ke-2) dan University of British Columbia (ke-3). Amerika Serikat mendominasi peringkat, dengan 135 universitas (19,2 persen dari total), termasuk tiga puluh di antara 100 teratas.

Sedangkan Inggris adalah terbaik kedua dengan 67 universitas (9,5 persen), termasuk dua puluh di antara 100 teratas. Jerman adalah yang terbaik ketiga untuk representasi keseluruhan dengan 39 universitas. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler