Dua Pesepakbola Ukraina Tewas dalam Serangan Berdarah yang Dilakukan Rusia

- 4 Maret 2022, 08:00 WIB
Dua pesepakbola Ukraina yang menjadi korban invasi Rusia
Dua pesepakbola Ukraina yang menjadi korban invasi Rusia /FIFPRO/@FIFPRO

POSJAKUT -- Invasi Rusia terhadap Ukraina antara lain menyebabkan tewasnya bintang sepak bola nasional Ukraina yaitu Vitalii Sapylo (21) dan Dmytro Martynenko (25).

Dua pesepakbola Ukraina tersebut terbunuh dalam invasi Rusia, demikian konfirmasi Federasi Pesepakbola Dunia (FIFPRO), Kamis 3 Maret 2022 malam.

Vitalii Sapylo dan Dmytro Martynenko dipastikan tewas dalam konflik berdarah tersebut menyusul invasi militer Rusia atas Ukraina yang dikomandoi Presiden Vladimir Putin.

Baca Juga: FIFA/UEFA Putuskan: Bekukan Semua Pertandingan Rusia, Timnas dan Klub

Sapylo adalah seorang kiper yang bermain di tim muda klub divisi ketiga, Karpaty Lviv, sementara Martynenko terakhir bermain untuk tim divisi kedua FC Hostomel.

Mengenang Timnas Ukraina Dengan Prestasi Terbaik Di Piala Dunia, Siapa Saja Rekan Andriy Shevchenko?

Sebuah pertanyaan dari FIFPRO di Twitter berbunyi: "Doa kami bersama keluarga, kawan, dan rekan pesepakbola muda Ukraina Vitalii Sapylo dan Dmytro Martynenko, korban pertama dari sepakbola yang dilaporkan dalam perang ini. Semoga mereka beristirahat dengan tenang."

Sekretaris Jenderal FIFPRO Jonas Baer-Hoffman berkata: "Kami mendapatkan konfirmasi dari lapangan, tentunya ini sangat menyedihkan," ujarnya kepada BBC Radio5 Live, Kamis 3 Maret 2022.

"Kami tak punya informasi jelas terkait seberapa banyak anggota kami yang benar-benar terlibat secara langsung dalam konflik ini, dan tentunya masih ada ratusan pemain Ukraina, pria maupun wanita, yang masih berada di sana."

"Serikat kami di lapangan bekerja dari bunker dan gudang bawah tanah, di mana mereka melindungi diri dari serangan (Rusia), sehingga ini menjadi situasi yang sangat sulit untuk dianalisis."

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Dicopot IJF dari Kursi Presiden Kehormatan Asosiasi Judo Dunia

"Kedua pemain ini tampaknya telah meninggal, sebagai bagian dari invasi militer ini. Mereka menunjukkan betapa sepakbola dan olahraga secara umum itu sesuatu yang sekunder karena mereka cuma individual yang sayangnya terjebak di tengah-tengah perang yang mengerikan ini."

Ayah Sapylo, Roman, berkata kepada BILD: "Ia anak yang bahagia. [Dia korban] serangan udara Putin sialan itu. Dia merenggut anak saya dari saya."

"Ia benar-benar ingin ikut berjuang. Pertama-tama satu tank ambruk, lalu yang kedua, tetapi dia tidak ingin meninggalkan garis depan dalam kondisi apa pun. Ia meminta yang ketiga. Baju pelindung ini telah menghadirkannya tidur abadi."***

Editor: Mulya Achdami


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x