Network
POSJAKUT - Jumat 18 Februari 2022, peseluncur indah Rusia, Kamila Valieva telah meninggalkan Olimpiade dan tiba kembali di Moskow. Tetapi media Rusia masih belum selesai membahas tragedi yang disaksikan jutaan mata pada Kamis 17 Februari di Beijing.
Meskipun Rusia memenangkan medali emas dan perak dalam kompetisi seluncur salju wanita di Olimpiade, tidak ada perayaan setelahnya. Valieva, yang diharapkan menjadi juara, tersandung dan jatuh.
Lebih memilukannya lagi, para juri mengumumkan bahwa Valieva akan turun dari posisi pertama langsung ke posisi keempat. Komentator di Russia dari stasiun TV Channel 1, yang menyiarkan Olimpiade secara nasional, menangis dan menyalahkan Badan Anti-Doping Dunia dan Komite Olimpiade Internasional karena menempatkan anak berusia 15 tahun di bawah tekanan besar karena skandal doping.
“Mereka menghancurkannya. Itulah yang mereka inginkan, dan mereka mencapainya,” kata Irina Slutskaya, mantan peseluncur indah Rusia dan peraih medali Olimpiade dua kali.
Rekannya, komentator TV olaharaga seluncur salju ternaman, Andrei Zhurankov, menambahkan bahwa "pejabat olahraga menghancurkan sosok peseluncur paling berbakat di dunia."
Disaat dua rekan senegaranya meraih medali emas dan medali perak serta menerima penghargaan upacara bunga, Valieva yang sebelumnya merupakan "pahlawan" kini mengalami saat-saat terendah dalam hidupnya pasca skandal doping.
“Saya tidak kesal atau malu untuk merayakannya. Saya baru saja kehilangan semua emosi,” kata Anna Shcherbakova, peraih medali emas seluncur salju putri asal Rusia.
Berbeda dengan Shcherbakova, peraih medali perak Rusia, Alexandra Trusova yang berusia 17 tahun, bereaksi sangat emosi. Dirinya tak terima hanya mendapat medali perak untuk penampilan yang menurutnya spektakuler.
Artikel Rekomendasi