Baca Juga: Kinerja Meningkat, Ternate dan Bitung Dominasi Muatan Tol Laut PELNI
Saat asap muncul, kata Opik Taupik, KM Ciremai dalam posisi sedang labuh jangkar berjarak 3,2 NM (nautical mile) dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Kapal hanya diisi oleh kru kapal dan tidak mengangkut penumpang karena dalam posisi menunggu jadwal pelayaran.
Dalam proses penanganan sumber asap, ABK KM Ciremai dibantu oleh Lantamal dan Kolinlamil Tanjung Priok, Polairud dan Polres KP3 Tanjung Priok, armada Kementerian Perhubungan dan Kementerian KKP serta tugboat milik Pelindo.
Baca Juga: Dirut Pelni, Tri Andayani: Insha Allah Tahun 2023 Tetap Akan Ada Lagi Kapal Layani Mudik Gratis!
KM Ciremai merupakan kapal penumpang berkapasitas 2000 orang yang melayari rute Tg. Priok - Surabaya - Makassar - BauBau - Sorong - Manokwari - Biak - Jayapura - Biak - Manokwari - Sorong - Namlea - BauBau - Makassar - Surabaya - Tg. Priok.
Baik KM Ciremai maupun seluruh armada kapal PT PELNI dilengkapi dengan alat keselamatan yang sesuai dengan standar internasional (SOLAS) dan ABK yang terlatih dalam menghadapi situasi darurat.
PT PELNI juga memiliki Management Response Team (MRT) yang bertugas sebagai komando penanganan cepat saat terjadi insiden di atas kapal.
Baca Juga: PELNI Buka Penjualan Tiket Secara Online Bagi yang Mau Mudik dengan Kapal Laut, Begini Caranya!
Ditto Pappilanda, Manager Humas dan Kelembagaan PT PELNI (Persero) menambhakan, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang transportasi laut, saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Artikel Rekomendasi