Pengurus NU DKI Jakarta, Desak Kapolri Perintahkan Anggotanya Tangkap Ferdinand Hutahaean

- 7 Januari 2022, 11:30 WIB
Polri telah menerima laporan polisi dengan terlapor Ferdinand Hutahaean yang terdaftar dengan nomor polisi LP/0007/I/2021/SPKT/Bareskrim Polri (5/1)
Polri telah menerima laporan polisi dengan terlapor Ferdinand Hutahaean yang terdaftar dengan nomor polisi LP/0007/I/2021/SPKT/Bareskrim Polri (5/1) /ant/antaranws

POSJAKUT -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Muhammad Taufik  mendesak  Kapolri Jenderal Listyo Sigit memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap Ferdinand Hutahaean atas cuitannya yang dianggap telah menyebarkan ujaran yang menyinggung SARA.

"Saya sebagai Bendahara PWNU DKI meminta polisi untuk segara tangkap Ferdinand demi ketenangan bangsa," tegas Bendahara PWNU DKI Mohammad Taufik dalam keterangannya tertulis, Kamis 7 Januari 2022. 

Kenapa Ferdinand harus segera ditangkap? Taufik yang  juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengungkapkan untuk memberi pelajaran agar yang bersangkutan tidak bisa dibiarkan atau seenaknya mencuit mengenai ketuhanan.

Baca Juga: JADWAL SHOLAT Khusus Untuk Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

Taufik menceritakan sejak kecil dirinya mengaji di kampung halamannya di Banten bahwa tidak ada Tuhan lemah. Bahkan ini berlaku bagi semua agama."Saya belajar sama kiai kampung. Jadi janganlah, buat kegaduhan yang bisa berujung benturan," kata Taufik. 

Taufik yang juga politisi Partai Gerindra itu mengatakan, dalam Islam Allah itu memiliki sifat Al-Qawiyyu (Maha Kuat), Al-Aziz (Maha Perkasa), Al Jabbar (Maha Memiliki) mutlak Kegagahan, dam masih banyak lagi sifat-sifat Allah yang lain.

Baca Juga: Mulai Jumat 7 Januari 2022 , PT TransJakarta Beroperasi dari Pukul 05.00-22.30 WIB

Taufik menegaskan, pernyataan Ferdinand menyakiti dan merusak harmonisasi antarumat beragama. Ini sangat berbahaya terhadap tingkat kerukunan umat beragama.

"Kita ini kan harus selalu menjaga antarpemeluk agama agar tak menyakiti atau mencederai keyakinan masing-masing. Jadi, cuitan-cuitan di media sosial itu sangat disayangkan membuat gaduh. Jangan seperti itu," katanya.

Halaman:

Editor: Maghfur Ghazali


Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x