RENUNGAN ORANG BERIMAN: Imam Syafi'i, Alquran dan Ilmunya

PENGANTAR -- Mulai 1 Desember Redaksi POSJAKUT menurunkan secara bersambung kisah kisah menarik dalam rubrik Renungan Orang Beriman . Renungan ini merupakan cermin di mana berbagai kisah, baik dulu maupun sekarang yang muaranya pada soal agama, agar kita dapat meresapinya. Untuk selanjutnya, Renungan Orang Beriman ini akan diterbitkan setiap hari Jumat dan Senin. Terimakasih.

POSJAKUT – Imam Syafi’i punya suara merdu mendayu. Sesekali laksana buluh perindu dan sesekali bagaikan denting lonceng. Bila ia sedang membaca Alquran, berkerumunlah orang-orang di sekitarnya sambal tersedu sedan menangis.

“Bila kami ingin menangis, maka kami mendatangi Imam Syafi’i, meminta kepadanya agar ia membaca Alquran. Dan bila semua orang sudah mendengarkan pasti menangis karena suaranya yang amat menyentuh hati itu,” kata sahabat pengagum imam Syafi’i.-

Baca Juga: JADWAL SHOLAT: Khusus Untuk Wilayah JABODETABEK:Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi

“Ketika aku khatam Alquran, aku selalu menghadiri majelis para ulama untuk mengikuti pengajian mereka,” ujar Imam Syafi’I menjelaskan tentang dirinya.

“Aku menghafal berbagai hadist, dan kutulis di bilah-bilah tulang yang mengakibatkan kamarku penuh dengan tulang belulang. Akhirnya kuputuskan untuk menghafal semua tulisan yang ada di tulang belulang itu.”

“Dalam waktu satu tahun penuh. Aku pun menulis syair,” aku Imam Syafi’i.

Syair yang populer ditulis Imam Syafi’i menggetarkan orang yang membaca dan mendengarnya.

Begini liriknya: “Ilmu selalu bersamaku kemana pun aku pergi. Kalbulah yang menjadi gudangnya, bukan lagi peti-peti. Bila aku berada di rumah,ilmuku pun bersamaku di rumah. Bila aku di pasar, ilmuku pun di pasar pula.”-

Baca Juga: HADITS SHAHIH: Beginilah Kondisi Rumah Bagaikan Kuburan Menurut Nabi Muhammad SAW