Ribuan Orang Tonton Langsung Pagelaran Gandrung Sewu di Pantai Boom Banyuwangi

30 Oktober 2022, 10:35 WIB
Festival Gandrung Sewu bukan hanya perhelatan pariwisata tapi bagian untuk memajukan budaya daerah dan  modal sosial gerakkan perekonomian /Kementerian Pariwisarta

POSJAKUT – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan meskipun budaya barat dan K-Pop Korea susah masuk ke Indonesia, namun apresiasi masyarakat untuk mencintai seni budaya asli daerahnya tidak surut. 

Menurut Ipuk, ini sudah dibuktikan di Banyuwangi, pagelaran tari Festival Gandrung Sewu yang dibawakan 1.284 penari dari ana-anak hingga dewaswa berhasil memukau ribuan penonton yang memadati Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 29 Oktober 2022 kemarin. 

Bupati Banyuwangi ini mengatakan, antusias penonton yang hadir untuk menyaksikan Festival Gandrung Sewu sangat tinggi. Bahkan, dua jam sebelum pertunjukan dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, kepadatan kendaraan telah terlihat dari pintu gerbang Pantai Boom.

Baca Juga: Sabtu 29 Oktober 2022 Banyuwangi Gelar Tari Kolosal Gandrung Sewu di Pantai Boom

“Festival Gandrung Sewu ini sudah kita digelar sejak 2012, tahun ini kembali dihelat secara offline setelah 2021 dilaksanakan secara hybrid dan 2020 ditiadakan karena pandemi Covid-19,” kata Ipuk yang merupakan istri MenpanRB Abdullah Azwar Anas itu Ahad 30 Oktober 2022.

Bupati Ipuk mengaku bangga karena anak-anak muda sangat antusias terlibat di Festival Gandrung Sewu. 

Hal ini terlihat dari pendaftar yang mengikuti seleksi menjadi penari untuk tampil pada Festival Gandrung Sewu mencapai lebih 3.000 orang lebih, yang akhirnya terpilih 1.284 penari.

Baca Juga: PRMN dan Promedia Bantu Bangkitkan UMKM di Banyuwangi, Bupati Ipuk Fiestiandani Apresiasi

"Saya sangat bangga. Terima kasih anak-anakku. Terima kasih para orang tua, pelatih dan semua yang terlibat dalam festival ini," katanya lantang saat memberikan sambutan sebelum pementasan dimulai. 

Menurut Ipuk, Festival Gandrung Sewu bukan hanya perhelatan pariwisata, tapi bagian untuk memajukan budaya daerah. Selain unjuk seni, Gandrung Sewu upaya regenerasi pecinta dan pelaku seni Banyuwangi.

Gandrung Sewu, lanjut Ipuk, menjadi sarana untuk menggerakkan modal sosial dan yang paling penting Gandrung Sewu mampu menggeliatkan ekonomi daerah.

Baca Juga: Mendagri Tito: Daerah Lain Bisa Tiru Banyuwangi Soal Inovasi Pelayanan Publik

"Warung dan restoran rakyat ramai diserbu ribuan wisatawan, penginapan penuh, wisatawan belanja oleh-oleh. Dari transformasi, UMKM, dan akomodasi semua bergeliat karena Gandrung Sewu," tuturnya.

Tahun ini, katanya, tema yang diusung Festival Gandrung Sewu adalah  "Sumunare Tlatah Blambangan" atau Kilau Bumi Blambangan, sebuah kisah Banyuwangi semasa masih menjadi kawasan Kerajaan Blambangan.

Kala itu, kerajaan dilanda wabah, bahkan sang putri raja bernama Dewi Sekardadu terjangkit wabah itu. Tak seorang pun mampu menyembuhkan sang putri hingga datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak ke Blambangan.

Baca Juga: Paus Sperma yang Terdampar dan Mati di Banyuwangi Segera Diotopsi 

Kedatangan Syekh Maulana Ishak berhasil menyingkirkan wabah dari Blambangan. Kisah inilah yang menjadi fragmen utama dalam Gandrung Sewu kali ini.

Seperti dikutip Antara sejumlah turis asing mengaku terpukau dengan pagelaran yang megah di alam terbuka ini.

Bahkan, seorang wisatawan asal Jerman, Aaric, mengaku sengaja menetap lebih lama di Banyuwangi untuk menonton Festival Gandrung Sewu. Ia mengapresiasi para penari gandrung yang tampik atraktif dan memesona.

Baca Juga: INFO MUDIK: Perantau Madura Naik Kapal Laut Mudik Melalui Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi Jatim

"Saya merinding menontonnya. Padahal saya sudah berkali-kali menonton Gandrung Sewu," kata Adhitya Putra, salah seorang wisatawan asal Jakarta. 

Turut hadir menyaksikan atraksi budaya Banyuwangi itu, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan sejumlah staf ahlinya. 

Tampak juga Pelaksana Tugas Kepala BKN Indonesia Bima Haria Wibisana, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Eko Prasetyanto, Kepala Arsip Nasional Imam Gunarto, dan tamu undangan lainnya.

Wakil bupati Sugirah dan jajaran Forkopimda Banyuwangi hadir untuk menyemangati para seniman muda. ***

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: Disbudpar Kab Banyuwangi

Tags

Terkini

Terpopuler