Sudin KPKP Jakarta Timur Terus Gencarkan Urban Farming Sampai Kolong Tol Becakayu

- 14 Oktober 2022, 11:35 WIB
Di Jaktim saat ini ada 114 kelompok tani dan 17 gabungan kelompok tani (Gapoktan), 55 Pokdakan dan 80 kelompok gang hijau
Di Jaktim saat ini ada 114 kelompok tani dan 17 gabungan kelompok tani (Gapoktan), 55 Pokdakan dan 80 kelompok gang hijau /BERITA JAKARTA

POSJAKUT – Warga Jakarta yang umumnya tak memiliki lahan untuk bercocok tanam terus diajari cara melakukan urban farming atau melakukan pertanian perkotaan. Tentu caranya adalah dengan memanfaatkan lahan sempit atau halaman yang ada.

Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur, misalnya terus menggencarkan program urban farming dengan menggerakkan 114 kelompok tani (Poktan) binaannya.

Kasudin KPKP Jakarta Timur, Ali Nurdin mengatakan, 114 kelompok tani binaannya ini gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang aktivitas urban farming. Hal ini diharapkan dapat menularkan keinginan masyarakat luas untuk bercocok tanam.

Baca Juga: Dinas KPKP Jakarta Kembangkan Urban Farming Berbasis Ruang, Warga Tetap Bisa Berkebun

"Di Jakarta Timur saat ini sudah ada 114 kelompok tani dan 17 gabungan kelompok tani (Gapoktan), kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) 55 kelompok dan gang hijau ada 80 lokasi," kata Kasudin KPKP Ali, Jumat 14 Oktober 2022.

Menurutnya, ali Nurdin, khusus untuk Pokdakan ini dibagi dua. Yakni untuk Pokdakan ikan hias ada 19 kelompok dan Pokdakan ikan konsumsi ada 36 kelompok.

Diharapkan seluruh kelompok binaannya ini bisa menularkan ke warga lainnya sehingga program urban farming semakin berkembang pesat dan bermanfaat untuk warga Jakarta khususnya waga JakartaTimur.

Baca Juga: Dinas KPKP Jakarta Terima Bantuan Dana CSR untuk Pengembangan Urban Farming

Urban Farming di kolong Tol Becakayu, RW 01 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, misalnya belum lama ini sempat panen sayuran dan ikan Lele. Jenis ikan yang dibudidayakan di daerah ini adalah lele dan nila, sayur salada dan jug sawi..

Menurut Lurah Cipinang Melayu, Arroyantoro lahan urban farming iin setiap hari dikelola anggota PPSU berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Borobudur.

"Kita gandeng Fakultas Pertanian agar warga teredukasi tentang pertanian," kata Arroy.

Baca Juga: Warga Jakarta Mulai Keranjingan Lakukan Urban Farming, Karang Taruna Petojo Selatan Adakan Pelatihan

Ketua KPN Integrated Farming System sekaligus Wakil Rektor I Universitas Borobudur, Darwati Susilastuti menjelaskan, pertanian terpadu (integrated farming system) adalah suatu sistem pertanian yang memadukan aneka kegiatan pertanian seperti usaha tanaman, ternak dan ikan. 

Kegiatan ini bertujuan untuk pemanfaatan lahan kosong dan pemanfaatan lahan terbatas, untuk dijadikan sebagai pertanian perkotaan dalam rangka meningkatkan perekonomian warga RW 01 Kelurahan Cipinang Melayu.

Baca Juga: Pengembangan Urban Farming di Sisi Tol Layang Terus Didorong untuk Hijaukan Wilayah Jakarta Utara

Seperti diketahui warga Jakarta saat ini memang sedang keranjingan melakukan urban farming alias melakukan pertanian di perkotaan yang lahannya memang sudah sempit. Mereka memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam menggunakan sistem tanam hidroponik.

Karang Taruna Petojo Selatan misalnya, dalam beberapa waktu ini mengadakan pelatihan menanam sayur dengan sistem hidroponik. Pelatihan digelar di Sekretariat Balai Warga RW 07, Jalan Petojo Enclek, Gambir, Jakarta Pusat.

Menurut Nadia Diyanti, Ketua Karang Taruna Petojo Selatan, kegiatan ini dalam rangka mengaktifkan kembali program kerja mereka setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Sasaran dari pelatihan ini adalah anggota Karang Taruna tingkat Kelurahan dan RW, serta warga Petojo Selatan. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: jakartagoid


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah