Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah dan tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.
Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.
Di Jakarta sendiri jumlah bank sampah lumayan banyak, yang tercatat saat ini ada 3.015 unit. Jumlah sampah yang terkelola di bank sampah, rata-rata selama tujuh bulan di tahun 2021 misalnya, mencapai 654.430,76 kg per bulan.
Baca Juga: Peringatan Hari Bersih-Bersih se-Dunia di Jakarta Ditandai Gerakan Serentak Pilah Sampah dari Rumah
Kinerja Bang Sampah ini juga kerap dilombakan untuk lebih meningkatkan kualits layanan maupun kreatifitas yang dihasilkan.
Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, misalnya baru saja terpilih mewakili Provinsi DKI Jakarta dalam lomba bank sampah di tingkat nasional.
Menurut Ketua Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) Jakarta Pusat, Joko Sarjono tahapan lomba bank sampah tingkat nasional yang digagas PT Pegadaian telah dimulai awal September dan tahap penjurian berlangsung Oktober 2022
Baca Juga: Jakarta Siapkan Sistem Atasi Sampah dan Banjir dengan Kolaborasi Bersama PresisiJ
"Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri Kelurahan Kebon Kosong akan mengikuti empat kategori lomba yakni administrasi, edukasi, inovasi dan video," ujar Joko Sarjono, Sabtu (1/10).
Ia memaparkan, inovasi Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri yang akan dilombakan di antaranya kerajinan daur ulang sampah, composting dan pupuk cair yang telah dipakai di Kebun Eduwisata Bhineka.
Artikel Rekomendasi