Dalam rekaman terlihat jelasa mereka masuk mengenakan sweter hitam dengan tulisan yang tidak begitu jelas, pakai topi, bawa pisau, dan obeng besar. Sarlem menjelaskan pelaku mengambil sejumlah barang elektronik setelah membobol ruang kepala sekolah dan ruang tata usaha.
Barang-barang yang di bawa pelaku tersebut antara lain lima unit laptop dan satu unit kamera digital dengan total kerugian materi sekitar Rp76 juta. Barang-barang yang diambil adalah peralatan kerja sekolah dan sering juga digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar.
Barang-barang tersebut memang sudah diambil oleh penciri, tetapi data-data yang tersimpan dalam laptop sangat berharga buat sekolah.
Sarlem Sihotang menduga pelaku tersebut diduga telah mengawasi kondisi sekolah beberapa hari sebelum kejadian. Sarlem berharap kepolisian dapat segera menangkap pelaku pencurian aset barang elektronik milik sekolah.
Sebatulnya setiap ekolah negeri di Jakarta sudah dilengkapi dengan petugas Satpam lebih dari satu orang yang melakukan penjagaan sekolah baik siang atau pun malam hari.
Persoalannya meskipun sueah ada petugas Satpam yang menjaga, luas areal sebuah sekolah negeri di Jakarta lumayan besar dan seringkali pagar yang mengelilinginya tidak terlalu ideal hingga mudah dimasuki orang jahat.
Bersyukur jika lokasi sekolah berada di lingkungan masyarakat, hingga warga masyarakat di lingkungan bisa ikut mengawasi keberadaan sekolah. Tetapi jika lokasinya agak jau dari pemukiman, maka sekolah tersebut sangat mungkin disatroni pencuri. ***
Artikel Rekomendasi