Peristiwa ini menandai babak baru dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang tidak sekadar kemauan kaum terdidik atau intelektual yang saat itu berjuang melalui tulisan, pidato dan kepartaian, tapi seluruh rakyat Indonesia. "Jadi, peristiwa ini tidak bisa dianggap kecil," katanya
Anies menuturkan, sekitar 200 hingga 250 ribu warga menghadiri rapat raksasa yang digelar di Lapangan IKADA pada 19 September 1945. Angka yang fantastis karena jumlah penduduk Jakarta saat itu sekitar 300 ribu jiwa.
Baca Juga: Pameran Pendukung Sarana Kerja Organisasi Perangkat Daerah DKI di Monas Diminati Pengunjung
Kemampuan mengumpulkan warga sebanyak itu sebelum ada WhatsApp grup, televisi atau gadget seperti sekarang ini adalah sesuatu yang luar biasa.
Anies berpesan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk tidak menanggap peringatan Hari Rapat Raksasa IKADA sebagai ritual tahunan yang dikerjakan, tapi anggap itu sebagai peringatan atas peristiwa rapat raksasa di lapangan IKADA.
Saat ini semua orang merasakan manfaat kemerdekaan. Ini pesan penting, semoga hari IKADA ini akan lebih banyak diingat di Indonesia, karena ini menandakan perjuangan rakyat yang sesungguhnya. ***
Artikel Rekomendasi