Network
POSJAKUT – Setelah menjalani prosesi seremonial pengukuhannya sebagai Raja baru Inggris Charles III bersama Permaisuri Camilla di Istana St James, Sabtu 10 September 2022 kemarin banyak persoaln internal yang harus segera diselesaikan.
Paling tidak raja dan permaisuri baru tahta kerajan Inggris ini harus menyelesaikan persoalan internal yang ada Istana Buckingham dulu sebelum menata 14 negara persemakmuran yang berada dalam kekuasaannya.
Persoalan pertama yang bakal dihadapi Raja Charles III ini adalah kasus tuduhan pelecehan seksual terhadap adik laki-lakinya Andrew Albert Christian Edward yang lahir di Istana Buckingham, London 19 Februari 1960.
Baca Juga: Raja Baru Inggris Charles III Otomatis Jadi Kepala Negara 14 Anggota Persemakmuran
Andrew, putra kedua dan anak kesayangan Ratu Elizabeth II yang baru saja mangkat, mundur dari tugas-tugas kerajaan pada 2019 setelah muncul sebuah wawancara TV yang mengungkap hubungannya dengan Jeffrey Epstein.
Jeffrey Epstein, ahli keuangan AS yang dipenjara setelah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran seksual. Pada Januari 2022, dia kehilangan pangkat militer dan perlindungan bagi keluarga kerajaan, serta menyerahkan gelar Royal Highness.
Satu bulan berikutnya Andrew menyetujui penyelesaian kasus di luar pengadilan dengan Virginia Giuffre, seorang perempuan AS yang menjadi korban Epstein dan menuduh Andrew melakukan pelecehan seksual saat dirinya masih remaja.
Baca Juga: Charles Philip Arthur George Menjadi Raja Baru Inggris Gantikan Mendiang Ratu Elizabeth II
Andrew tentu menyangkal tuduhan itu dan tidak didakwa melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
Namun Raja Charles III harus memutuskan bagaimana mengatasi persoalan adiknya tersebut, yang secara resmi masih menyandang gelar Duke of York, dan apa tugas yang harus dilakukan jika ada yang dapat diemban oleh Andrew.
Artikel Rekomendasi