POSJAKUT -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan semua angkutan umum yang dikelola pemerintah Provinsi DKI Jakarta tarifnya tidak naik, meskipun ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara signifikan.
Menurut Anies Baswedan, dampak dari kenaikan BBM tersebut akan diserap oleh Pemprov DKI Jakarta dengan mengucurkan Rp62,1 miliar sebagai tambahan dana PSO untuk Transjakarta dan Rp4,255 miliar untuk angkutan laut.
Dengan kucuran danan tambahan PSO (Public Service Obligation) kepada TransJakarta dan angkutan laut harapannya akan membuat pengguna angkutan umum tidak merasakan dampak kenaikan BBM.
“Jadi publik yang naik bus TransJakarta (TJ) tak perlu merasakan kenaikan harga tarif angkutan umum karena itu amat dibutuhkan,” kata Anies Baswedan Sabtu 10 September 2022.
Baca Juga: Demi Kenyamanan dan Keamanan Penumpang, Dibangun Ulang 46 Halte Bus Transjakarta
Sebelumnya pada Jumat 9 September 2022 malam Gubernur Anies dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria secara bergantian memimpin rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait antisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan pengendaliannya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Jakarta yang segera mengakhiri masa tugasnya 16 Oktober 2022 ini menjelaskan bahwa gejolak ekonomi dunia telah berdampak kepada Indonesia yang mengakibatkan keluarnya kebijakan penyesuaian harga BBM.
Anies mengatakan, pemerintah sebetulnya telah mencoba menahan gejolak tersebut. Tetapi semua ada waktunya, ada batas anggarannya.
Gejolak ekonomi itu terus diperhatikan sejak quarter pertama, lalu kini masuk quarter ketiga, tekanannya makin besar dan tak ada pilihan, kecuali melakukan penyesuaian harga salah satunya harga BBM.
Artikel Rekomendasi