Network
POSJAKUT – Direktur Utama BUMD Perusahaan Air Minum (PAM) JAYA, Arief Nasrudin mengatakan, pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Jakarta merupakan ikhtiar untuk mencapai cakupan pelayanan hingga 100 persen pada 2030.
Menurut Arief Nasruddin, penyediaan akses air minum perpipaan kepada warga dapat menekan eksploitasi air tanah yang berdampak pada kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan hingga potensi bencana lingkungan.
Sejahun ini kata Arief Nasridin, cakupan pelayanan PAM Jaya baru sekitar 64 persen. Masih ada 36 pesen warga yang belum terlayani. Sementara target cakupan pelayanan 100 persen baru bisa terpenuhi 8 tahun mendatang (2030).
Baca Juga: Sampai 31 Januari 2023 PAM Jaya Mulai Ikut Kelola Sejumlah IPA di Jakarta Bersama Mitra Swasta
“Jadi program pengembangan SPAM di DKI Jakarta sangat dibutuhkan krena pelayanan air minum perpipaan memiliki efek domino, mulai dari lingkungan serta kesehatan warga Jakarta,” kata Nasridin Selasa 9 Agustus 2022.
Senin 8 Agustus 2022, PAM Jaya sempat menyelenggarakan webinar konsultasi publik bertema ‘Rencana Kerja Sama Pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta. Ewbinar tersebut terbuka untuk umum dan dihdiri 200 lebih peserta dari berbagai kalangan.
Arief mengungkapkan berdasarkan data 2018, 45 persen wilayah Jakarta memiliki air tanah dengan kualitas kritis hingga rusak. Karena itu dibutuhkan akses air minum perpipaan hingga dapat menekan eksploitasi air tanah yang berdampak pada kerusakan lingkungan.
Baca Juga: Tahun Depan Sebagian Warga Jakarta Sudah Bisa Nikmati Air Siap Minum PAM Jaya
Menurut konsultan PAM Jaya, Noviyan Halim saat ini PAM JAYA yang dibutuhkan PAM Jaya adalah peningkatan cakupan layanan hingga 36 persen serta pasokan air 11.150 liter per detik untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan.
Artikel Rekomendasi