Desa Sirnajaya, Sukamakmur Bogor, Jadi Lokasi Penyelenggaraan Program P2M Pengembangan Desa Wisata UNJ

- 15 Juli 2022, 17:10 WIB
Desa Sirnajaya di kecamatan Sukamakmur berbagai potensi, masalah dan kebutuhan program pengembangan Desa Sirnajaya sebagai desa wisata
Desa Sirnajaya di kecamatan Sukamakmur berbagai potensi, masalah dan kebutuhan program pengembangan Desa Sirnajaya sebagai desa wisata /foto Penmas UNJ

POSJAKUT -- Desa Sirnajaya di Kecamatan Sukamakmur Bogor Jawa Barat dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Program Pengabdian Masyarakat (P2M) oleh Prodi  Pendidikan Masyarakat (Penmas) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 2022 ini.

Pemilihan Desa Sirnajaya di Kecamatan Sukamakmur Bogor sebagai penyelenggaraan P2M UNJ karena desa ini memiliki potensi alam yang luar biasa baik pemandangan yang asri, cuaca yang sejuk, juga lahan pertaniannya yang subur sebagimana tahapan identifikasi.

Tahapan identifikasi yang dilaksanakan 12-14 Juli 2022 terungkap berbagai potensi, masalah dan kebutuhan program pengembangan Desa Sirnajaya sebagai desa wisata.

Baca Juga: Program Pengenalan Lapangan Mahasiswa UNJ di Desa Sirnajaya Bogor Kembangkan Desa Wisata Edukasi

Menurut Kaprodi S2 Pendidikan Masyarakat UNJ, Karta Sasmita PhD yang langsung memimpin program P2M UNJ, pihaknya siap terlibat lebih lanjut dalam pengembangan desa wisata bersama masyarakat Sirnajaya.

Karta Sasmita menjelaskan, P2M ini sebetulnya program rutin para Dosen Penmas sebagai bagian dari pelaksanaan kewajiban tridharma  perguruan tinggi.  Fokus P2M kali ini adalah pengembangan desa wisata di Desa Sirnajaya.

Untuk program P2M kali ini dia menurunkan 17 dosen, dengan melibatkan para mahasiswa yang juga tergabung dalam organisasi kemahasiwaan HIMA Penmas.

Baca Juga: Prodi Pendidikan Masyarakat UNJ Selenggarakan Seminar Internasional dan Munas Hapenmasi 

Sekitar 50 warga Desa Sirnajaya terdiri dari unsur pemuda, remaja, pelaku usaha, tokoh masyarakat, para pengelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sinar Makmur, dan perwakilan pemerintah Desa Sirnajaya juga ikut terlibat.

Karta menjelaskan di Desa Sirnajaya ini ada Situ Rawagede yang bisa menjasi daya pikat wisatawan untuk berkunjung untuk menikmati pemandangan alam, dan juga berkemah dan juga memiliki beberapa air terjun.

Hanya saja kata Magister Kriminologi dari UI dan  Doktor Educational Economy and Management dari Central China Normal University ini, jalan  menuju Situ Rawagede cukup menantang.

Baca Juga: Program Pengenalan Lapangan Mahasiswa UNJ di Desa Sirnajaya Bogor Kembangkan Desa Wisata Edukasi

Dalam perjalanan tim yang dipimpinnya ujntuk menuju Situ Rawagede masih ditemukan beberapa tanjakan tajam, serta berbelok sempit. Perlu keahlian keahlian tersediri untuk membawa kendaraan roda empat ke daerah situ.

Mulyani, Sekretaris Desa Sirnajaya yang terlibat juga dalam acara ini menyampaikan bahwa desa sudah beberapa tahun anggaran melakukan perbaikan dan pelebaran jalan, termasuk memanfaatkan  program SAMISADE (Satu Miliar Satu Desa).

Selain dari sisi infrastruktur Lokasi Situ Rawagede masih banyak kekurannyanya seperti kesulitan sinyal seluler hingga sulkit untuk menjadi obyek digital nomad. Permasalahan lain kata Mulyani sampah dari para pengunjung yang masih dibuang sembarangan.

 Baca Juga: Restocking Situ Gede, Sinergi KKP dan Alumni IPB untuk Keberlanjutan Perikanan

Namun menurut H Agus, Ketua Bumdes Sinar Makmur yang juga pengelola Situ Rawagede permasalahan utama yang dihadapi Desa Sirnajaya khususnya untuk pengembangan Desa Wisata adalah persoalan SDM. 

“SDM kami masih rendah, sehingga mereka belum mampu untuk berpartisipasi bahkan ada yang hanya memperoleh keuntungan bersifat instan, tidak memikirkan kelanjutannya. Belum siap sebagai masyarakat penyelenggara wisata,” katanya.

Baca Juga: BMKG Memperkirakan Hujan Ringan Membasahi Seluruh Wilayah Jakarta Hari Ini

Karta Sasmita berharap, P2M yang selenggarakan Prodi Pemnas UNJ ini mampu mengajarkan masyarakat bagamana caranya mengembangkan Desa Wisata seperti bagaimana menyambut tamu yang baik, membuat produk yang dapat menjadi merchandise.

Termasuk bagaimana pengemasan produk dan melakukan pemasaran secara digital. Ini merupakan hal-hal yang mendukung untuk mengembangan wisata. Bahkan masyarakat juga diajari bagaimana melakukan mitigasi bencana, pertolongan pertama dan evakuasi jika hal buruk terjadi. 

Selanjutnya kata Kaprodi Program Pagister  Penmas UNJ ini P2M melakukan pendampingan yang diintegrasikan dengan  pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana para mahasiswa akan diturunkan juga untuk belajar bersama masyarakat. ***

 

Editor: Maghfur Ghazali

Sumber: Prodi Penmas UNJ


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah