POSJAKUT – Hampir di semua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selalu tersedia Poli PTM. Artinya poliklinik untuk penyakit tidak menular. Pertanyaannya mengapa penyakit tidak menular harus ditangani serius?
Kasus PTM memang tidak ditularkan atau menular, namun PTM justru mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif. Kendati demikian PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini.
Menurut Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, dr Debby Permatasari meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signikan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah.
“PTM menjadi mahal, karena penanganannya membutuhkan waktu lama, karena lama butuh biaya yang besar serta diperlukan teknologi tinggi,” kata Debby Permatasari, Rabu 13 Juli 2022.
Karena itulah kata Debby Puskesmas Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, menggencarkan pemeriksaan kesehatan bagi warga pengidap penyakit tidak menular melalui program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di delapan kelurahan.
Debby Permatasari mengatakan, dalam program ini pihaknya bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat menggelar rangkaian kegiatan antara lain senam, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan rutin kepada warga penderita hipertensi dan diabetes melitus.
Baca Juga: Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih Hentikan Layanan, Sejumlah Nakes Terpapar Covid-19
Program Prolanis ini, ungkap Debby, digelar di ruang terbuka dan umum seperti RPTRA Harapan Mulia, RPTRA Serdang Baru, Puskesmas Kelurahan Utan Panjang, Pos RW 07 Kelurahan Sumur Batu Puskesmas.
Artikel Rekomendasi